Guru pendidikan Kewarganegaraan di SMAN 13 Jakarta ini tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk menjadi kepala sekolah, apalagi ditunjuk menjadi wakil kepala sekolah. Sebab, dia kerap mengkritik sekolah, dengan mempertanyakan transparansi penggunaan anggaran bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP). Belum lagi menggugat soal penggunaan uang-uang bantuan dari orangtua.
Reto juga selalu mengkritik keras ketika kepala SMAN 13 diskriminatif terhadap siswa. Makanya, dia kerap bertolak belakang dengan kebijakan sekolah. Padahal, untuk mengikuti seleksi mendapat sertifikat dari Kemendikbud, guru harus direkomendasi kepala sekolah.
"Karena itu, saya tidak pernah dapat rekomendasi dari kepala sekolah. Saya melawan terus," kata Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia itu kepada Warta Kota, Senin (25/11/2013).
Sebelum ada lelang jabatan, proses rekomendasi kepala sekolah di Dinas Pendidikan DKI Jakarta penuh kongkalikong. Begitu pula penunjukan kepala sekolah setelah dapat sertifikat dari Kemendikbud santer terdengar kabar ada sogok menyogok. Makanya, dia senang kini karena ada lelang jabatan yang diharapkan proses rekomendasinya tidak lagi tertutup.
Retno mengakui, selama ini para guru yang dapat rekomendasi adalah mereka yang dekat dengan kepala sekolah, dengan menuruti perintah. Hal itu tentu saja salah.
"Saya tak bisa seperti itu. Apalagi ketika penggunaan anggaran tidak transparan," ujar Retno.
Lebih mudah lagi apabila guru itu juga dekat dengan kepala seksi kecamatan, Kasudin, bahkan pejabat-prjabat di Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Langkahnya dapat rekomendasi akan makin mulus.
Sebab alurnya setelah mendapat relomendasi kepala sekolah adalah akan diusulkan ke Kepala Seksi Pendidikan Menengah Kecamatan, kemudin ake Suku Dinas di tingkat Kota Administrasi. Terakhir baru Dinas Pendidikan menetapkan guru yang berhak ikut sertifikasi kepala sekolah di Kemendikbud.
Dengan lelang jabatan kepala sekolah ini, guru-guru yang mengalami nasib seperti Retno kian berpeluang mendapat jabatan yang lebih baik. Tujuan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menggelar lelang kepala sekolah ini salah satunya juga untuk menghapus "koncoisme" yang selama ini terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.