Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis Penghuni Kos Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

Kompas.com - 03/12/2013, 23:54 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang gadis ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Kelinci II Nomor 18 RT 12 RW 04, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Selasa (3/12/2013) sekitar pukul 09.00 WIB.

Gadis yang diketahui bernama Ira (22) itu adalah salah satu penghuni rumah kos di kawasan tersebut.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Sawah Besar Iptu Reza Pahlevi, korban ditemukan tewas di kamar kosnya yang berukuran 2 x 3 m itu dengan luka tusukan. "Kami dapat informasi dari warga, ada orang meninggal dan kita langsung ke TKP (tempat kejadian perkara). Mayat korban ditemukan penjaga kosan lebih dari lima luka tusukan di bagian perutnya," ujar Reza saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/12/2013).

Reza menuturkan, kronologi penemuan mayat gadis tersebut diawali ketika penjaga rumah kos, yakni Eka, akan membangunkan gadis tersebut sekitar pukul 09.00 WIB. Namun, panggilan itu tak digubris gadis tersebut.

"Dia (Eka) katanya sering membangunkan Ira, namun saat itu Eka menemukan mayat Ira dengan kondisi berdarah yang ditutupi karpet bergambar klub Manchester United (MU)," imbuhnya.

Lebih lanjut, aparat kepolisian pun masih menyelidiki identitas korban yang belum diketahui asal-usulnya. Menurutnya, saat di lokasi kejadian, petugas hanya menemukan telepon seluler di kamarnya dan masih terus menyelidiki.

"Kita akan terus selidiki dari nomor HP yang ada di secarik kertas yang ditemukan di kamar kosannya," ujarnya.

Pihak kepolisian pun menyesali karena pemilik rumah kos ataupun penjaga tidak memiliki identitas para penghuni. "Ini yang kami keluhkan kepada para pengelola kos-kosan, untuk lebih menyaring orang-orang yang memasuki dan tinggal di kosan untuk mengetahui identitas penyewa kos-kosan, sehingga polisi tidak kesulitan jika terjadi hal apa pun," jelasnya.

Lebih lanjut, kata Reza, pihak pengelola rumah kos pun tak mengetahui pekerjaan yang digeluti gadis berkulit hitam tersebut. "Kata penjaganya, mereka tak mengetahui, para penghuni kosan hanya diberi kepercayaan memegang kunci masing-masing. Dia enggak mau tahu. Tahunya bayar kosan sekitar Rp 1,3 juta," jelasnya.

Ia menambahkan, saat ini jenazah tersebut sudah berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi. "Jenazah sudah di RSCM untuk otopsi. Kita berharap masih terus mendalami terkait kematian mayat gadis tersebut agar bisa segera diketahui penyebab kematiannya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com