Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Kemacetan setelah Halim Jadi Bandara Domestik

Kompas.com - 06/12/2013, 08:09 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono memprediksi kemacetan lalu lintas di seputar Bandara Halim Perdanakusuma akan bertambah. Hal ini dapat terjadi setelah rencana pemindahan sekitar 60 penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, mulai 10 Januari 2014.

Pristono mengatakan, pemerintah pusat belum menyurati Pemerintah Provinsi DKI soal rencana pemindahan tersebut. Selain meminta keputusan resmi, Pristono juga meminta pemerintah pusat membantunya pengaturan akses lalu lintas ke dalam Bandara Halim. Hal itu perlu mengingat daerah tersebut bersinggungan dengan titik macet.

"Kementerian tak bisa serta-merta memindahkan begitu sajalah, ada aspek pengaturan lalu lintas yang harus dilakukan. Karena itu kan mengubah fungsi jadi komersial, artinya akan ada banyak sekali perjalanan keluar-masuk Bandara Halim Perdanakusuma," ujarnya.

Beberapa jalan di sana biasanya padat lalu lintas, antara lain persimpangan Cawang Universitas Kristen Indonesia, simpangan Pusat Grosir Cililitan, persimpangan HEK Jalan Raya Bogor Kramat Jati. Pristono mengatakan, pemerintah pusat harus bisa menjelaskan prediksi berapa lonjakan penumpang akibat perpindahan penerbangan tersebut. Pemerintah pusat juga harus membuat skema lalu lintas, akses di mana saja yang akan dijadikan keluar masuk calon penumpang. Dia berharap pemerintah pusat mau membuat akses baru bagi calon penumpang di bandara itu.

"Karena jalan ke Halim itu sempit, pasti macet. Apakah nantinya membutuhkan akses baru untuk memecah kemacetan," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengapresiasi pemindahan tersebut. Menurutnya, kondisi penerbangan Bandara Soekarno-Hatta sudah sedemikian padat sehingga mau tak mau porsi penerbangan harus dibagi ke Bandara Halim. Yang perlu dipikirkan sekarang adalah bagaimana Pemprov DKI membantu rekayasa lalu lintas di sana.

"Sudah koordinasi, tapi belum (ada pemberitahuan resmi). Saya kira bagus. Tinggal nanti kita atur lalu lintasnya saja," ujar Jokowi.

Mulai awal tahun depan, Bandara Halim Perdanakusuma milik TNI Angkatan Udara akan menjadi bandara domestik. Dengan sekitar 66 penerbangan per hari dan setiap pesawat rata-rata mengangkut 150 penumpang, diperkirakan ada total 9.000 orang yang akan beraktivitas di Halim.

Penggunaan Halim sebagai bandara rute domestik terjadi karena lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Htta telah padat dan mesti dikurangi. Sejumlah maskapai penerbangan yang telah menyatakan siap pindah ke Halim Perdanakusuma adalah Mandala Air, Sriwijaya Air, Sky Airline, Qatar Air dan Batik Air. Pemindahan penerbangan tersebut akan dilakukan bertahan 10 Januari 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com