Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Tabrakan KRL di TV, Suratmi Langsung Teringat Anaknya

Kompas.com - 09/12/2013, 22:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Suratmi (56), ibu masinis Darman Prasetyo (25), korban peristiwa kecelakaan kereta rel listrik Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki minyak di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013), mengaku terkejut mendengar anaknya meninggal secara tiba-tiba.

Sebelum peristiwa maut yang merenggut anak ketiganya itu, Suratmi mengaku mempunyai perasaan yang tak enak. "Firasat sih enggak, cuma badan saya kok lemes. Sudah dari Selasa minggu lalu," keluh Suratmi ditemui Kompas.com, di kediamannya di Purworejo, Jawa Tengah, Senin (9/12/2013).

Darman merupakan anak yang paling dekat dengan dirinya. Jika pulang kampung ke Purworejo, orang yang pertama ditanya dan dicarinya adalah sang ibu. Suratmi pun bercerita sambil menirukan gaya anaknya saat mencarinya. "Misalnya, 'Pak, Mamak mana ya Pak. Saya kangen sama Mamak'," tiru Suratmi.

Wanita empat anak itu mengaku, saat pertama kali melihat berita tentang peristiwa tabrakan antara KRL dan truk tangki, ia masih belum mengetahui kalau anaknya termasuk dalam salah satu korban tewas. Namun, saat ia mengetahui kalau KRL yang mengalami kecelakaan itu dengan jurusan Serpong-Tanah Abang, hatinya tergerak untuk menelepon buah hatinya.

Sayangnya, saat akan menelepon Darman, pulsa yang ada di telepon selulernya tak mencukupi melakukan panggilan interlokal. Terpaksa, ia harus menunggu suaminya, Suroso (60), pulang kerja.

Saat menghubungi Darman, nomor telepon selulernya tidak direspons dan nomornya tidak aktif. Begitu pula saat ia mencoba menghubungi nomor telepon seluler istri Darman, Riza Liestianti (23), lagi-lagi tak mendapat respons.

Nihilnya kabar ditambah dengan kegelisahan hatinya yang terus membuncah membuat Suratmi akhirnya menelepon kakak Darman yang bekerja di Jakarta. Kabar duka itu pun datang dari sang kakak. "Saya pun rasanya sudah lemas, napas sesak, dan pikiran saya sudah enggak enak banget, Gusti," kata Suratmi dengan lirih.

Meski begitu, Suratmi mencoba untuk terus bersabar dan tabah dalam menghadapi ujian ini. Terakhir kali Suratmi bertemu dengan Darman pada Idul Fitri tahun 2011 lalu. Saat itu, istri Darman sedang mengandung anak pertamanya, Farid Saefullah (2).

Suratmi tak menyangka pertemuan itu adalah pertemuan terakhir dengan Darman. Darman Prasetyo merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Rencananya, jenazah Darman akan dimakamkan di TPU Kembang Ganji, Purworejo, Jawa Tengah.

"Saya cuma ingin jenazah dipulangkan secepatnya," kata Suratmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com