Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Jenazah Korban KRL di RS Polri Sudah Boleh Dibawa Pulang

Kompas.com - 10/12/2013, 14:52 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polri sudah membolehkan pihak keluarga mengambil lima jenazah korban kecelakaan KRL di Bintaro. Pihak RS telah menyelesaikan proses pengidentifikasian.

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigadir Jenderal (Pol) Arthur Tampi pun membacakan hasil identifikasi kelima korban tersebut. Pihak keluarga korban yang mendengarkan tak mampu menahan tangisnya.

"Kita sudah melewati proses tahap ante mortem, pos mortem," ujar Arthur di Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (10/12/2013).

Proses pemeriksaan pos mortem di ruang jenazah, ante mortem dengan mengenali ciri-ciri khusus yang juga bisa diidentifikasi menggunakan foto. Ia melanjutkan, lamanya proses ini ialah untuk melaksanakan tugas dari standar internasional. Adapun dari proses identifikasi terdiri tiga tahap primer dan tahap sekunder. Tahap primer dimulai dari sidik jari, data medis QQ, atau odontogram. Itu pun kalau pernah membuat dan proses DNA.

"Proses DNA bisa membuat profil korban, begitu ada keluarga yang mengaku, akan kita ambil sampel kita buat profil DNA, kalau cocok bisa kita buat identifikasi," ucapnya.

Selanjutnya adalah tahap sekunder, yaitu berupa data-data medis dari ciri-ciri fisik korban ataupun properti yang digunakan korban, seperti jam tangan, gelang, anting, baju, ataupun aksesori lainnya. Bila semua persayaratan tersebut kuat, barulah jenazah tersebut dapat teridentifikasi.

Ia menambahkan, hal yang paling utama untuk kepastian yang meninggal itu adalah untuk kepentingan asuransi, status perkawinan, dan juga bila ingin mengirimkan doa. "Kirim doa kalau salah bagaimana," ujarnya.

Karena kelima mayat tersebut sudah teridentifikasi, proses terakhir adalah pemulasaran jenazah dari pihak rumah sakit ke pihak keluarga. "Hari ini jenazah sudah bisa dibawa pulang," tutupnya.

Adapun dari hasil identifikasi tersebut membenarkan kelima korban meninggal adalah:
1. Darman Prasetyo (26), masinis
2. Agus Suroto (24), asisten masinis
3. Sofian Hadi (20), teknisi KRL
4. Rosa Elizabeth Kesauliya (73), penumpang
5. Alrisha Maghfira (16), penumpang

Sementara dua korban meninggal lainnya saat ini masih berada di RS Fatmawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com