Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karya-karya Narapidana Dipamerkan di Napi Craft 2013

Kompas.com - 11/12/2013, 19:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Berada di penjara bukan berarti tak dapat berkarya. Hal inilah yang ingin disampaikan dalam acara Napi Craft 2013, yang berlangsung di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), pada tanggal 11-15 Desember 2013.

Kepala Humas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Ika Yusanti melalui siaran pers yang diterima Kompas.com pada Rabu (11/12/2013) mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan yang kedua kali digelar sejak 2012 lalu.

Seperti halnya tahun lalu, hasil karya narapidana warga binaan lembaga pemasyarakatan (Lapas) di seluruh Indonesia akan ditampilkan dalam Napi Craft 2013. "Hasil karya narapidana antara lain batik, lukisan, anyaman, mebel hingga produk olahan makanan dan minuman ada semua," ujar Ika.

Tidak hanya menjajakan barang jadi, para warga binaan tersebut juga akan hadir di stand-stand yang tersedia. Untuk beberapa produk mereka dapat mempraktikan cara membuat hasil karya mereka.

Beberapa di antaranya yakni memperlihatkan teknik pembuatan kerajinan dari koran bekas, yang akan ditampilkan narapidana Lapas Tangerang; Teknik membatik  (Lapas Cipinang); Pembuatan miniatur kapal (Lapas Bekasi); Melukis di media kanvas (Lapas Salemba), dan masih banyak lagi demo keterampilan menarik lain.

Penyelenggara Napi Craft Dharma Wanita Persatuan Kemenkumham Evi Amir Syamsudin mengungkapkan, ajang tersebut digelar sebagai wujud kepedulian serta apresiasi atas hasil karya narapidana Indonesia. Sebab kualitas hasil karya tersebut tidak hanya mencakup nasional, tapi juga internasional.

"Napi Craft ini bermuara dari program bengkel kerja produktif yang diusung Ditjen PAS. Tidak hanya sebagai pengisi waktu di Lapas atau Rutan saja. Tapi modal keterampilan juga," ujarnya.

Evi berharap, Napi Craft 2013 menjadi bukti kepada masyarakat luas bahwa narapidana bukan predikat negatif. Narapidana juga bisa berkarya dan berinovasi. Tak hanya itu, dia juga berharap ada pihak swasta yang mau menjalin kerjasama, baik berdasarkan sisi produksi maupun pemasaran. Tertarik dengan hasil kreativitas narapidana? Datang saja ke JCC. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com