Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Tegal Parang Ditutup, Kemacetan Pancoran-Kuningan Berkurang

Kompas.com - 16/12/2013, 10:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Uji coba penutupan pintu keluar Tol Tegal Parang yang dianggap sebagai salah satu lokasi biang kemacetan mulai dilakukan pada Senin (16/12/2013) dari pukul 08.00-10.00. Hasilnya, ada dampak pengurangan kemacetan pada jalur arteri dari arah Pancoran menuju Kuningan, ataupun kendaraan yang melintas di tol dalam kota, dari Cawang arah Semanggi.

Kepala Subdit Patroli Jalan Raya (PJR) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar M Jazari menyatakan, biasanya kendaraan dari dalam tol kerap terjebak kemacetan karena bertemu dengan kendaraan yang melintas di jalur arteri.

"Sementara ini di tingkat ini lancar. Dua jalur baik di jalan tol ataupun jalan arteri ada pengurangan," kata Jazari, saat ditemui di pintu keluar Tol Tegal Parang, Senin pagi.

Jazari mengatakan, respons dari pengendara kendaraan terkait uji coba penutupan tersebut cukup baik. Beberapa pengendara merasakan dampak penutupan pintu keluar Tol Tegal Parang, yakni lalu lintas menjadi lancar.

"Justru yang tadi di tol acung jempol, terasa lancar mungkin. Karena biasanya, sebelum keluar kendaraan mampet di sini (pintu keluar Tegal Parang)," ujar Jazari.

Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga David melihat ada dampak yang signifikan dari penutupan pintu keluar Tol Tegal Parang. Salah satunya, kelancaran jalur transjakarta yang biasa terjebak macet di pintu keluar Tol Tegal Parang.

"Biasanya di sini macet, sekarang dua-duanya ada penurunan. Busway-nya juga jadi lancar," ujar David.

Kendati demikian, ia belum mau menyatakan berapa persentase penurunan kemacetan yang diklaim terjadi. Diakuinya, awal diberlakukan uji coba ini membuat beberapa pengendara yang tidak tahu menjadi bertanya-tanya.

"Ada beberapa yang bertanya. Tapi memang kita sudah informasikan ini dari sebelum masuk tol dan melalui koran (media massa)," ujar David.

Pantauan Kompas.com, volume kendaraan yang ada pada jalur arteri dari arah Pancoran menuju Kuningan cenderung bergerak lancar. Titik kemacetan yang biasa terjadi di pintu keluar Tol Tegal Parang tidak terjadi selama penutupan yang akan berlangsung dua jam tersebut.

Kemacetan di jalur ini diakibatkan jalur transjakarta yang memotong rute kendaraan tepat di pintu keluar Tol Tegal Parang itu. Belum lagi, kendaraan dari tol yang hendak masuk ke jalur arteri, atau yang ingin berbelok ke kiri di perempatan Kuningan. Akibatnya, terjadi persilangan yang kerap menyebabkan kemacetan.

Adapun di jalur tol dalam kota yang berada bersebelahan dengannya, kendaraan yang ada tampak lebih lambat bergerak. Hal ini karena terjadi penumpukan kendaraan di pintu keluar Semanggi, depan Polda Metro Jaya, dan pintu keluar tol dalam kota di Senayan, dekat gedung DPR, dan pintu keluar tol di Slipi. Kendati demikian, situasi di jalur tersebut diklaim menjadi lebih lancar dengan penutupan pintu keluar Tol Tegal Parang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com