Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Basuki Terkait Penutupan Pintu Tol Malah Tambah Macet

Kompas.com - 16/12/2013, 14:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- PT Jasa Marga bersama Ditlantas Polda Metro Jaya melakukan uji coba penutupan empat pintu tol yang ditengarai menjadi biang kemacetan. Ternyata, dari hasil evaluasi uji coba penutupan pintu tol itu, justru menambah kemacetan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau warga untuk bersabar selama uji coba tersebut. "Lebih parah kalau tidak pernah diuji coba," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (16/12/2013).

Uji coba itu dilaksanakan agar warga bersama para pemangku kebijakan mengetahui hasil kajian penutupan empat pintu tol. Menurut dia, pihak kepolisian bersama Jasa Marga-lah yang lebih mengerti kajian tersebut.

Pemilik empat pulau di Belitung itu juga mengapresiasi langkah PT Jasa Marga yang telah bersedia menutup empat pintu tol situasional. "Kalau diuji coba dulu kan jadi tahu kajiannya. Kemudian, dicari langkah lainnya mengatasi kemacetan," ujar Basuki.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, berdasarkan hasil pengkajian beberapa pihak terkait, saat ini semua jalan mengalami kemacetan sebagai dampak penutupan empat pintu tol. Seusai dilakukan uji coba dalam beberapa hari atau minggu ke depan, Polda Metro Jaya akan melihat di lapangan, seperti apa reaksi yang muncul akibat penutupan empat pintu tol.

Berikut skema penutupan empat pintu tol:
1. Pintu masuk Tol Semanggi 1. Pintu ini ditutup pada pukul 16.00-20.00.

2. Pintu tol keluar, Pintu Tol Tegal Parang arah Kuningan. Pintu tol tersebut ditutup pukul 08.00-10.00.

3. Pintu Tol Pancoran yang mengarah ke Tebet, tepatnya di depan Bukopin. Penutupan dilakukan pukul 08.00-10.00.

4. Pintu tol yang berada di depan RS Dharmais, ditutup pada pukul 08.00-10.00.

Pintu tol yang ditutup yakni pintu masuk dan keluar tol dalam kota yang ada di ruas Jalan Gatot Subroto menuju Cawang dan Slipi. Penutupan dilakukan serta disesuaikan dengan jam-jam kemacetan di tiap pintu tol tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com