Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Ajak Warga Pluit dan Komnas HAM Bikin Tenda di Monas

Kompas.com - 18/12/2013, 12:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali mempertanyakan sikap Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang membela warga Taman Burung Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Menurut Basuki, sikap Komnas HAM itu keliru karena mendukung warga yang mendirikan bangunan liar tanpa izin di atas lahan negara.

"Kalau begitu, ajak warga sama Komnas HAM ramai-ramai bikin tenda di Lapangan IRTI Monas. Lumayan nih mumpung gue masih Wagub, gue belain," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Ia melanjutkan analoginya tersebut. Apabila DKI membongkar tenda mereka, warga akan meminta uang ganti rugi kepada DKI hingga Rp 1 miliar. Jika DKI tidak memenuhi keinginan warga dan Komnas HAM, maka DKI kembali dituding sebagai pelanggar HAM. Selain meminta uang ganti rugi, menurut Basuki, nantinya kebutuhan sanitasi seperti toilet dan kebutuhan pangan juga harus dipenuhi oleh Pemprov DKI. "Kalo enggak mau dibilang ngaco, hamburger-lah itu," ujar Basuki.

Basuki mengklaim telah memiliki data warga yang menduduki lahan di Taman Burung Waduk Pluit. Tak sedikit warga yang menyewakan hingga 10 rumah dan setelah dibongkar mengalami kerugian hingga Rp 4 miliar dan meminta ganti rugi mencapai Rp 2 miliar. Sayangnya, oknum-oknum penyewa lahan negara inilah yang dibela oleh Komnas HAM maupun lembaga lain.

Apabila oknum-oknum itu masih bersikeras bertahan dan menuntut ganti rugi, maka Basuki akan langsung melaporkannya kepada kejaksaan atas tindak pidana korupsi. Banyaknya pertentangan dari berbagai pihak terhadap pembongkaran Taman Burung itu tak mematahkan niat Basuki untuk tetap membongkar bangunan-bangunan liar di sana. Ia mengatakan, para warga Taman Burung baru mau berdiskusi dengan Pemprov DKI setelah dipenuhi tuntutan uang ganti rugi mencapai Rp 1 miliar.

"Kalau kita mau kasih Rp 1 miliar, mereka baru mau dialog. Kita sudah dialog, tapi enggak ketemu dan kalau ketemu, kita pasti dituntut Rp 1 miliar," kata Basuki.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan bahwa warga di Taman Burung, Penjaringan, Waduk Pluit, Jakarta Utara, tidak memenuhi kriteria untuk mendapatkan rumah susun. Warga tersebut tidak ber-KTP DKI dan mengontrak kepada warga yang menguasai lahan milik Pemprov DKI Jakarta.

Sebagian warga masih bertahan di lahan tersebut dan mendirikan tujuh tenda darurat di sepanjang Jalan Pluit Timur. Mereka tetap bertahan untuk mendapatkan kejelasan tentang ganti rugi atas tempat tinggal mereka yang telah diratakan dengan tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com