Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jedotkan Kepala ke Mobil Polisi, Tahanan Narkoba Tewas

Kompas.com - 18/12/2013, 14:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang tahanan kasus narkoba berinisial JF tewas akibat luka di bagian kepala. Dia menjedotkan kepalanya di dalam mobil polisi.

Entah apa yang mendorong JF melakukan perbuatannya yang menyebabkan nyawanya tak terselamatkan, setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Barat.

Kejadian tersebut berawal ketika petugas Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat menangkap salah satu pelaku kasus narkoba berinisial RR dengan barang bukti 3 kilogram ganja pada Senin (16/12/2013). Dari keterangan RR, barang haram tersebut diperoleh dari JF.

"Setelah dilakukan penyelidikan, JF kemudian diangkap," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (18/12/2013).

Sempat dilakukan penggeledahan di dalam rumah JF, warga Jalan Pancoran Barat, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Dia mengaku mendapatkan barang tersebut dari pemasok di Bogor.

Polisi kemudian mengembangkan kasus dengan meminta JF menunjukkan siapa bandar narkoba jenis ganja yang diberikan kepada RR tersebut. "Namun, saat dibawa, tidak ditemukan bandar yang dimaksud di sana," ujar Rikwanto.

Petugas kemudian membawa JF kembali pulang dari Bogor. Dalam perjalanan, JF sempat bertanya kepada sekitar empat polisi yang berada di dalam mobil Xenia tersebut. JF yang duduk sendiri di bagian belakang mobil menanyakan ke mana dirinya akan dibawa.

Rikwanto mengatakan, anggota menjawab bahwa pelaku akan dibawa kembali ke Mapolres Metro Jakarta Barat. "JF bereaksi dengan mencoba bunuh diri dengan membenturkan kepalanya di belakang mobil. Kemudian anggota berusaha mencegah," ujar Rikwanto.

JF sempat tak sadarkan diri dan pingsan di dalam mobil. Dia mengalami sejumlah luka di bagian kepala akibat tindakannya itu. Petugas membawa pelaku ke RS Petamburan, Jakarta Barat.

"Tanggal 17 Desember, JF tidak tertolong dan meninggal di RS Pelni, Petamburan," ujar Rikwanto.

Berdasarkan keterangan orangtua pelaku bernama Karyati, pelaku pernah mengalami kecelakaan lalu lintas dan mengalami gegar otak. Namun, JF sudah sembuh dari hal tersebut.

Kemudian muncul dugaan yang berkembang bahwa terjadi kekerasan oleh anggota polisi yang berada di dalam satu mobil tersebut. Namun, Rikwanto menampik hal tersebut.

"Kenyataannya demikian (coba bunuh diri). Kita belum menuduh siapa-siapa karena proses jelas. Namun, kalau ada kecurigaan ada dugaan penganiayaan kita tunggu otopsi. Tapi ceritanya memang seperti itu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com