Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Pelapor Sitok Diperiksa Penyidik di Kampus

Kompas.com - 20/12/2013, 14:47 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Memenuhi permintaan pihak RW, penyidik Polda Metro Jaya memeriksa mahasiswi pelapor Sitok Srengenge di Klinik Kampus Universitas Indonesia. Pemeriksaan berlangsung pada Jumat ini.

"Penyidik hari ini memeriksa RW di UI," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/12/2013) siang.

Rikwanto mengatakan, pemeriksaan dilakukan sesuai dengan permintaan yang bersangkutan. Dipilihnya klinik tersebut agar situasi dapat kondusif dan berlangsung nyaman bagi RW.

"Kita penuhi pemeriksaan siang ini. Jadi, penyidik datang ke tempat yang dimaksud," ujar Rikwanto.

Pemeriksaan terhadap RW itu didampingi oleh psikolog UI. Selain itu, RW juga ditemani oleh pengacaranya dalam pemeriksaan.

"Korban didampingi pengacara. Untuk psikolog, ini supaya dia tidak tertekan dan lebih nyaman," ujar Rikwanto.

Materi pemeriksaan, kata Rikwanto, tentunya berkaitan dengan apa yang terjadi, proses terjadinya, termasuk laporan RW atas Sitok tentang perbuatan tidak menyenangkan tersebut.

RW sebelumnya sempat menjalani pemeriksaan pada pekan silam di Mapolda Metro Jaya. Namun, pemeriksaan tidak dilanjutkan karena mahasiswi tersebut masih mengalami trauma dan hampir pingsan. Pemeriksaan kali itu pun terpaksa ditunda dan dijadwalkan ulang, dan baru terealisasi pada hari ini.

Sitok Srengenge dilaporkan RW dengan tuduhan tidak bertanggung jawab terkait tudingan telah menghamili mahasiswi itu. Sitok dituntut dengan Pasal 335 tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan. Pasal tersebut masih tergolong pasal ringan yang hukumnnya tidak sampai bertahun-tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com