Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Enggak Bisa Bayangin Macetnya di Depan Menteng Pulo Nanti..."

Kompas.com - 30/12/2013, 12:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meyakini proyek jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang dapat mengurai kemacetan. Beberapa warga justru pesimis terhadap pembangunan proyek itu.

Adi Abdullah Rozak (28), karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan swasta Jalan Abdullah Syafei, Kuningan, Jakarta Selatan. Menurut dia, keberadaan JLNT tersebut justru menambah kemacetan seiring dengan meningkatnya volume kendaraan tiap harinya.

"Saya yakin banget nanti di hari biasa, di jalan turunan JLNT depan TPU Menteng Pulo, arus lalu lintasnya macet," kata Adi kepada Kompas.com, di Jakarta, Senin (30/12/2013).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, saat JLNT belum beroperasi saja, di sore hari saat pulang kerja, arus lalu lintas daerah tersebut tergolong macet. Terlebih, saat JLNT itu dibuka. Maka, di-ramp-off (turunan) JLNT Casablanca akan tampak pemandangan arus lalu lintas yang menumpuk dari JLNT dan dari arah Prof.Dr. Satrio.

Ia pun mempertanyakan kenapa JLNT hanya sampai di TPU Menteng Pulo saja. Padahal nama yang diberikan pada JLNT itu adalah JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang. Adi pun menengarai pembangunan jalan layang itu hanya sebagai akses kemudahan warga untuk berkunjung ke sebuah pusat perbelanjaan besar yang berada di Casablanca, Kota Kasablanka.

"Jalan turunannya kan langsung di Kokas nya tuh. Mobil-mobil dari sebelah kanan langsung ambil sen kiri untuk masuk ke mall. Seharusnya DKI lanjutkan JLNT ini sampai Kampung Melayu, pasti berguna untuk kemacetan," kata pria yang bertempat tinggal di Kalibata tersebut.

Setali tiga uang dengan Adi, Dian Andriani (34) juga merasa pembangunan JLNT itu tak mengurai kemacetan. Sebagai seorang karyawan sebuah bank yang terletak di kawasan Mega Kuningan, menurutnya, JLNT akan menambah titik angkot berhenti sembarangan atau ngetem.

Menurut dia, mikrolet yang sering melintasi kawasan tersebut adalah M 44 (Kampung Melayu-Karet). Dengan adanya JLNT itu, kata dia, mikrolet-mikrolet tersebut akan ngetem di depan TPU Menteng Pulo.

"Di turunan itu kan bottleneck. Wah, saya udah enggak kebayang sama macetnya," kata Dian.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan tertawa ketika wartawan mencoba bertanya kenapa pembangunan JLNT hanya sampai Casablanca saja. Padahal, nama JLNT itu adalah Kampung Melayu-Tanah Abang.

Manggas mengimbau agar masyarakat tidak meributkan masalah yang menurutnya kecil tersebut. Yang terpenting saat ini, pembangunan JLNT sudah selesai dan masyarakat dapat melintasi jalan sepanjang 3,2 km tersebut. Tak hanya itu, ia menjamin melalui JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, dapat memecah kemacetan sekitar 30 sampai 40 persen di sepanjang Jalan Prof Dr Satrio.

Rencananya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan meresmikan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang pada pukul 13.00 WIB. Proyek pembangunan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang terdiri atas tiga paket pembangunan, yaitu paket Casablanca, paket Prof Dr Satrio, dan paket Mas Mansyur.

Pengerjaan proyek tersebut dimulai tahun 2010 yang dikerjakan dalam beberapa paket. Paket Casablanca dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Wijaya Konstruksi. Lalu paket Dr Satrio dikerjakan PT Adhi Karya. Sementara paket Mas Mansyur dikerjakan PT Istaka Karya dan PT Sumber Sari dengan subkontraktor PT Nindya Karya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com