Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kadis Perhubungan DKI "Ditolak" Sopir Mikrolet

Kompas.com - 05/01/2014, 08:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Terkait adanya instruksi agar PNS DKI Jakarta tidak membawa kendaraan pribadi, Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono mendapatkan pengalaman unik. Berkali-kali menyetop mikrolet, tidak ada yang mau berhenti.

Pristono yang tinggal di Pancoran, Jakarta Selatan, berusaha menyetop setiap Mikrolet M-34 jurusan Pasar Minggu-Manggarai yang melintas. Namun, karena dia memakai seragam Dinas Perhubungan, sopir mikrolet enggan mengangkutnya.

"Pada waktu saya menyetop mikrolet, tidak ada yang mau berhenti karena melihat saya dan seragam saya," kata Pristono, di Balaikota Jakarta, beberapa waktu lalu.

Akhirnya, ada juga sopir mikrolet yang mau mengangkutnya. Sebagai Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Pristono otomatis langsung memperhatikan sopir yang tidak memakai seragam. Dia pun menegurnya.

Sopir ini sekali lagi kena tegur Pristono ketika menghentikan kendaraannya sembarangan, bukan di halte. Dia pun memerintahkan sopir agar berhenti di halte, tempat yang akan ditujunya.

"Saya tidak mau, harus turunkan saya di halte. Jadi, sambil naik sambil mengoreksi kesalahan pengemudi," katanya.

Pristono turun di Halte Busway Pancoran. Ada dua pilihan transportasi menuju Balaikota Jakarta, apakah akan menggunakan transjakarta Koridor IX (Pinangranti-Pluit) dan transit menggunakan transjakarta koridor I (Blok M-Kota) atau naik Angkutan Perbatasan Terintegrasi Transjakarta (APTB).

Kebetulan, saat Pristono menunggu, transportasi yang pertama melintas adalah APTB Bekasi-Tanah Abang. Sama dengan penumpang lainnya, ia pun ikut membayar tiket seharga Rp 5.000. Menggunakan transportasi massal, Pristono menghabiskan waktu hingga satu jam.

"Setelah itu, saya jalan sejauh 400 meter dari Kebon Sirih ke Balaikota," ujarnya.

Pristono mendukung Instruksi Gubernur Nomor 150 tahun 2013 tentang penggunaan kendaraan umum bagi para PNS DKI. Melalui aturan itu, ia berharap PNS DKI dapat memberi panutan bagi masyarakat Jakarta. Di samping itu, aturan ini dapat ditiru oleh lembaga maupun instansi lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com