Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Basuki, Ketua DPRD Janji Segera Sahkan RAPBD

Kompas.com - 06/01/2014, 17:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan bahwa pengesahan rancangan anggaran pendapatan belanja daerah (RAPBD) DKI 2014 tidak akan mundur lagi. Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan telah berjanji kepadanya untuk mengesahkannya secepat mungkin.

"Saya sudah ketemu sama Ketua DPRD dan pekan ini katanya bisa oke disahkan, fraksi-fraksi juga sudah oke," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (6/1/2014).

Ia mengatakan, keterlambatan pengesahan itu terjadi karena Pemprov DKI Jakarta memasukkan nilai sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) senilai Rp 7 triliun ke dalam RAPBD. Dengan demikian, besar RAPBD yang tadinya sebanyak Rp 69,7 triliun bertambah menjadi Rp 76,7 triliun. Silpa itu sedianya akan dimasukkan ke dalam APBD Perubahan 2014. Namun, Pemprov DKI dan DPRD bersepakat memasukkannya ke dalam RAPBD 2014.

Penyerapan APBD 2013 hanya mencapai Rp 42 triliun atau 84,5 persen dari total APBD 2013 sebesar Rp 50,1 triliun. Basuki memprediksi penyerapan anggaran tahun ini tidak jauh dari angka tersebut. Ia memperkirakan kelebihan anggaran akan mencapai Rp 30 triliun dan ini dapat dipergunakan untuk membiayai pembangunan Jakarta.

"Kalau sistem e-budgeting betul, berarti akan kelebihan Rp 30 triliun. Pak Ketua DPRD setuju hal ini dan saya bilang harus dibantu," ujar Basuki.

Rencananya, kelebihan anggaran tersebut akan digunakan untuk membebaskan lahan untuk menambah ruang terbuka hijau (RTH). Anggaran itu juga dapat digunakan untuk pembangunan rumah susun guna memenuhi kebutuhan relokasi warga, pembelian bus sedang dan transjakarta, dan sebagainya.

Untuk mendorong pengesahan RAPBD DKI 2014, berbagai lobi politik telah diupayakan. Salah satunya adalah jamuan makan siang yang diselenggarakan di rumah dinas Gubernur, di Taman Suropati 7, Menteng, Jakarta Pusat. Saat itu Jokowi, Basuki, beserta kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta tampak akrab dengan para pimpinan dan anggota DPRD DKI.

Melihat suasana yang cair dan penuh keakraban tersebut, Jokowi optimistis pengesahan APBD tepat waktu, yakni 30 November 2013. Ternyata, DPRD memundurkan pengesahan APBD 2014 menjadi 27 Desember 2013 dan mundur kembali menjadi pekan kedua bulan Januari 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com