Dalam APBD 2013 lalu, Jokowi menggelontorkan Rp 2,5 triliun agar Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta mengantisipasi banjir di Jakarta dengan melakukan normalisasi saluran, sungai, serta waduk. Belum lagi ada penambahan Rp 400 miliar pada APBD perubahan dan Rp 130 miliar demi pembangunan sumur resapan.
Sayangnya, penyerapan keseluruhan anggaran itu hanya berkisar 25 hingga 30 persen. Telatnya proses pengerjaan akibat telatnya pengesahan APBD 2013 menjadi alasan kondisi tersebut.
"Sudah kita keruk, tapi memang belum rampung semua. Kita kan ngomong apa adanya saja, memang rampung semua," ujar Joko di kantor Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2014) siang.
Soal sumur resapan, target pihaknya adalah membuat dua juta sumur resapan di seluruh Jakarta. Sementara yang telah dibuat hingga Januari 2014 hanya berkisar 1.900 sumur resapan. Sementara normalisasi saluran kecil baru 160 dari 884 saluran. Dari normalisasi 13 sungai besar, baru 40 persen terlaksana.
Namun, Jokowi mengapresiasi beberapa titik di sekitar sungai yang telah dinormalisasi dan jalan yang telah terdapat sumur resapan. Menurutnya, sungai dan sumur resapan yang telah dinormalisasi telah menampung banyak air yang berasal dari permukiman dan jalan.
"Sungai-sungai sudah bisa nampung. Jalan yang ada sumur resapannya juga sudah kelihatan daya serap, meski kurang," ujarnya.
Jokowi mengaku akan meneruskan sejumlah program pengentasan banjir meski Jakarta telah memasuki musim hujan. Jokowi pun meminta masyarakat turut serta membantu Pemprov DKI Jakarta, paling tidak membuang sampah pada tempatnya untuk mengurangi dampak banjir di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.