JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklaim bahwa dampak banjir di Jakarta tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013. Menurut Basuki, tidak sedikit daerah rawan banjir yang kini sudah tidak lagi kebanjiran ataupun hanya muncul genangan.
"Kalau lihat petanya secara keseluruhan, banjir di Jakarta sudah mengalami penurunan. Semua wilayah sudah berkurang," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Basuki menyebutkan, salah satu bukti penurunan jumlah titik banjir di Jakarta itu antara lain di Jalan Sudirman dan Thamrin. Ketika hujan turun setiap hari dari pagi hingga malam pada tahun ini, kata Basuki, kawasan tersebut bebas genangan. Begitu pula kawasan Pademangan, Jakarta Utara. Menurut Basuki, awalnya daerah itu rawan banjir, tetapi kini tidak lagi diterjang banjir. Wilayah tersebut juga menjadi wilayah blusukan pertama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Basuki mengatakan, pengurangan titik banjir terjadi karena pompa air di Waduk Melati, Ancol, dan Mangga Dua sudah berfungsi. Pompa-pompa tersebut dapat bekerja menyedot aliran air hujan dari drainase kota. "Pokoknya kalau tidak tanggul yang jebol, kalau tidak ada mesin yang mati, pasti lebih baik semuanya," kata Basuki.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta (BPBD DKI) Danang Susanto mengatakan, jumlah titik banjir di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menurun. Saat ini terdapat 35 titik banjir di Jakarta.
Menurut Danang, menurunnya titik banjir di Jakarta disebabkan proses normalisasi sungai dan waduk sudah berjalan, meski belum maksimal. Sebelum kepemimpinan Jokowi, di Jakarta terdapat 75 titik banjir. Memasuki era kepemimpinan Fauzi Bowo atau Foke, titik banjir berkurang menjadi 62 titik.
"Berkurangnya titik banjir tersebut karena adanya Kanal Banjir Barat dan Kanal Banjir Timur yang mampu menampung debit air yang besar," kata Danang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.