Tingkah Vio setidaknya menjadi "pelarian" kedua orang tuanya yang tengah kesulitan menghadapi banjir. Rumah mereka di Jalan Petamburan II, RT 010, RW 03 sudah terendam banjir. Pagi tadi, rumah yang diisi oleh delapan orang itu hanya tersisa atap. Yetty (20), ibunda Vio, terus menerus menjaga buah hatinya bersama dengan sang adik, Yuli (17) yang juga baru memiliki bayi bernama Syifa (3 bulan).
Tampak pula nenek Vio yang duduk bersama keluarga sederhana ini di sebuah sudut dalam masjid hanya dengan beralaskan tikar. Tidak ada satu pun pria di keluarga ini yang terlihat. Yetty menjelaskan, para suami tetap harus bekerja meski sedang mengalami banjir. Suami Yetty bekerja sebagai kusir delman di Monumen Nasional.
Suaminya, kata Yetty, sejak shubuh tadi sudah membantu keluarga mengevakuasi menuju tempat pengungsian. Setelah pindah, suami Yetty langsung pergi bekerja dengan baju seadanya yang melekat di badan. Keluarga ini tak sempat menyelamatkan baju-baju di lemari saat air dari Kanal Banjir Barat meluap.
"Suami saya tetap harus kerja, bagaimana lagi. Buat beli susu," tuturnya saat dijumpai di lokasi pengungsian, Sabtu siang.
Yetty menjelaskan, perlengkapan bayi saat ini sangat minim di pengungsian. Dia baru saja mendapatkan bantuan popok dan makanan bayi. "Tapi nggak ada bantuan susu bayi dan pakaian bayi," katanya.
Yetty tidak sendiri, setidaknya ada puluhan orang tua lainnya yang bingung memikirkan kecukupan bayi dan balita. Berdasarkan data dari posko Kesehatan Puskesmas Tanah Abang, ada 54 balita di pengungsian, 9 orang di antaranya berusia di bawah 1 tahun.
Memerlukan bantuan
Bantuan yang mengalir ke posko pengungsian di Petamburan tak henti-hentinya berdatangan. Warga telah mendapat bantuan dari tim Gegana Polri berupa perahu karet dan dapur umum. Namun, warga masih memerlukan bantuan perlengkapan bayi.
"Popok yang diberikan tidak cukup. Itu pun berebutan. Kalau bisa lebih banyak. Termasuk yang penting juga susu," kata Yetty.
Selain itu, Yulia menambahkan warga pengungsi juga masih membutuhkan selimut dan pakaian. "Pakaian baik dewasa dan anak-anak. Kebanyakan kami nggak sempat bawa baju," imbuh Yulia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.