Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Pimpin Pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi

Kompas.com - 22/01/2014, 07:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksanaan pembangunan Waduk Ciawi serta Sukamahi di Bogor dan Depok, keduanya berada di Jawa Barat, akan dipimpin Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Adapun Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai pemilik lahan mendapat "tugas" melakukan sosialisasi atas rencana pembangunan kedua waduk.

"Pembebasan lahan (oleh) kami (Pemprov DKI), bangun fisiknya Kementerian Pekerjaan Umum, (Pemerintah Provinsi) Jawa Barat bantu sosialisasi," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, di Balaikota, Jakarta, Selasa (21/1/2014). Dia menambahkan, "Saya rasa asal mendukung (pembangunan kedua waduk) saja sudah bagus."

Jokowi menolak memberikan tanggapan bahwa seharusnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak perlu bertanggung jawab atas pembebasan lahan untuk kedua waduk. Dia meminta publik tak berpikir konfrontatif, menempatkannya berhadap-hadapan dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

"Jangan diadu-adulah. Saya itu enggak mau dikotak-kotakkan kalau kerja. Semuanya dukung kok. Bogor dukung, Depok dukung, Pemda Jawa Barat juga sangat mendukung. Cukup," tegas Jokowi.

Pembebasan lahan, lanjut Jokowi, akan dimulai pada 2014 dan diperkirakan rampung pada 2015. Adapun pembangunan waduk diperkirakan akan rampung pada 2016. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalokasikan dana Rp 1,2 triliun untuk "berpartisipasi" dalam proyek ini.

Namun, papar Jokowi, dana alokasi untuk kedua waduk belum dapat seluruhnya dicairkan pada 2014. Alasannya, alokasi dana itu belum masuk APBD 2014 DKI Jakarta. Maka, pada tahun ini diperkirakan baru Rp 200 miliar yang dapat dikucurkan untuk proyek dua waduk ini. Selebihnya baru akan keluar pada 2015.

"Atau (dana selebihnya) bisa juga di APBD Perubahan 2014 ditambahin," kata Jokowi. Dia pun menyatakan masyarakat tak perlu khawatir soal ketersediaan dana. "Jangan takut kita tidak punya uang. Uang ada, tinggal eksekusi," tegas dia.

Jokowi memperkirakan pembangunan dua waduk di hulu Sungai Ciliwung dan sodetan yang menghubungkan Sungai Ciliwung ke Sungai Cisadane akan mengurangi debit air yang langsung menuju ke Jakarta hingga 40 persen. Pengurangan itu belum menghitung hasil dari pembangunan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur dan normalisasi Sungai Ciliwung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com