JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan menilai bahwa upaya penanggulangan banjir di Jakarta belum dapat dilakukan secara optimal tahun ini. Ia mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta dalam merancang berbagai kegiatan penanganan banjir dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014.
"Beberapa kegiatan pembangunan infrastruktur penanganan banjir baru akan dimulai tahun ini. Jadi, pembangunan infrastruktur tersebut belum bisa menurunkan banjir di Jakarta dengan optimal di tahun ini," kata Ferrial di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (22/1/2014).
Pembangunan infrastruktur banjir yang dimaksud itu meliputi pembebasan lahan untuk pembangunan Waduk Ciawi di Bogor dan Waduk Sukamahi di Depok, normalisasi Cengkareng Drain, pelaksanaan Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI), dan pembangunan lima rumah pompa. Kendati demikian, program-program itu tidak mungkin selesai dalam jangka waktu satu tahun. Ferrial mengatakan, pencegahan banjir setidaknya baru dapat dirasakan mulai tahun 2015.
"Kalau tahun ini, mana mungkin bisa selesai semua programnya? Tapi, lebih baik mulai sekarang daripada enggak mulai-mulai," ujar politikus Partai Demokrat tersebut.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui bahwa Jakarta tidak akan mungkin bebas banjir pada 2015. Hal itu disebabkan penyelesaian pembangunan infrastruktur penanganan banjir membutuhkan waktu 2,5-3 tahun. Belum lagi pembebasan lahan harus terlebih dahulu melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Pasang rumah pompa saja membutuhkan waktu 2,5 tahun, menyelesaikan rusun butuh satu tahun. Kalau ada lampu Aladin bisa saja, tapi enggak masuk akal," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.