Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Rano Karno, Jokowi Disambut Spanduk "Banjir Bukan untuk Dibagi"

Kompas.com - 25/01/2014, 10:26 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Demi melancarkan rencana sodetan Ciliwung-Cisadane, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sejak pagi sudah meluncur ke Pintu Air 10 Cisadane untuk bertemu dengan Wakil Gubernur Banten Rano Karno. Selama perjalanan, spanduk penolakan rencana sodetan terpampang "menyambut" rombongan Jokowi.

Spanduk tersebut terpampang di sepanjang jalan, seperti di Jalan Kali Pasir, Jalan Baharudin, yang mengarah ke Pasar Lama, Suka Rasa, Tangerang. Deretan spanduk yang tak terhitung jumlahnya terpampang di pagar pinggiran Sungai Cisadane.

Spanduk-spanduk tersebut mengatasnamakan warga setempat. Beberapa di antarannya bertuliskan, "Banjir Bukan untuk Dibagi", "Tolak Sodetan Cisadane", "Jangan Tambah Derita Kami" dan "Jangan Pindahkan Masalah Banjir ke Wilayah Kami".

Spanduk dipasang dengan berbagai ukuran, berupa banner atau spanduk kain. Jumlahnya berkisar lebih dari sepuluh. Informasi yang dihimpun Kompas.com, spanduk tersebut terpasang sejak Jumat (24/1/2014) malam.

Menanggapi adanya spanduk penolakan tersebut, Jokowi menjawabnya dengan kalem sambil melempar senyum. Jokowi tidak berkomentar banyak tentang seruan penolakan tersebut.

"Bagus," kata Jokowi, sambil mengangkat ibu jarinya.

Rencana pembuatan sodetan itu berdasarkan rapat koordinasi yang dihadiri oleh Kementerian Pekerjaan Umum, pimpinan daerah Jakarta, Jawa Barat, Bogor, Depok, dan Bekasi, pada Senin (20/1/2014). Di sana diputuskan untuk membuat sodetan Ciliwung-Cisadane yang akan dibangun mulai tahun ini. Debit air yang masuk dari sodetan itu hanya 200 meter kubik per detik. Artinya, debit air di Cisadane dalam kondisi maksimal akan mencapai 1.350 meter kubik per detik. Level itu jauh dari kapasitas maksimalnya. Jokowi yakin bahwa sodetan tersebut tidak mengakibatkan banjir di Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com