Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transyogi Cibubur Terendam, Antrean Kendaraan Mengular 3 Kilometer

Kompas.com - 28/01/2014, 11:56 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hujan deras yang mengguyur sejak Senin (27/1/2014) malam menyebabkan beberapa ruas di Jalan Alternatif (Jalan Transyogi), Cibubur, terendam air dengan ketinggian bervariasi. Hingga berita ini diturunkan, Selasa (28/1/2014), air masih menggenangi ruas Jalan Alternatif menuju Plaza Cibubur. 

Kondisi tersebut menyebabkan antrean kendaraan mencapai 3 kilometer, mulai pintu gerbang Legenda Wisata sampai Plaza Cibubur. Demikian pula jalur sebaliknya dari arah Plaza Cibubur menuju Cileungsi. Kendaraan mengular dengan kecepatan tak lebih dari 10 kilometer per jam. Antrean panjang ini, selain disebabkan banjir di Jalan Alternatif, juga terdapat tiga putaran balik (U turn) yang semakin menambah kacau keadaan.

Bram, penghuni Perumahan Kota Wisata yang hendak berangkat kerja, terpaksa menempuh jalur alternatif melalui rute Jalan Ciangsana menuju Kompleks Rumdis (Perumahan Dinas TNI Angakatan Laut) dan tembus di Ujung Aspal, Jatisampurna, Bekasi.

"Antrean terjadi sejak di dalam kompleks Perumahan Kota Wisata menuju gerbang utama hingga exit gate. Saya harus menempuh waktu selama 30 menit hanya untuk keluar gerbang perumahan," ujar Bram kepada Kompas.com, Selasa siang.

Hal senada dikatakan penghuni Perumahan Kota Wisata lainnya, Ahmad Djauhar. Pemilik akun Twitter @eljeha ini bahkan sempat mengabadikan banjir di Jalan Alternatif tersebut seusai mengantar keluarganya beraktivitas.

"Speechless... tadi lewat Jl Alternatif buat nganter, sekarang balik ke rumah malah kena macet," ujar Djauhar.

Banjir yang melanda beberapa ruas Jalan Alternatif Cibubur bukan kali ini saja terjadi. Namun, hari ini memang paling parah. "Dulu ketinggian air masih sebatas mata kaki, sekarang setinggi lutut orang dewasa. Ini karena drainase yang tersumbat tak kunjung diperbaiki, sementara area di sisi kiri kanan Jalur Transyogi terus saja dibangun tanpa kendali," imbuh Bram.

Sampai saat ini Jalan Alternatif merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan antara Kota Jakarta dan kawasan penyangga yang sedang pesat perkembangannya, yakni Cibubur-Cileungsi. Jalan membentang sepanjang 6 kilometer mulai dari pintu keluar tol Cibubur hingga perempatan Cileungsi ini merupakan prakarsa Menteri Dalam Negeri periode 1993-1998, Yogie Suardi Memet, dalam mempersiapkan wacana Jonggol sebagai ibu kota negara Republik Indonesia.

Atas dedikasinya tersebut, akses ini kemudian dinamai Jalan Transyogi. Seiring berjalannya waktu, pembangunan infrastruktur tersebut menjadi karpet merah bagi pengembangan dan pembangunan properti di sekitarnya. Terdapat pengembang-pengembang kakap macam Ciputra Group, Sinarmas Land Group, Suryamas Duta Makmur Group, Agung Sedayu Group, dan Brasali Group, yang memanfaatkan akses ini.

Mereka membangun CitraGran Cibubur, Kota Wisata, Legenda Wisata, Mahogany Residence, GRand Cibubur Country, dan The Address.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

Megapolitan
Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Megapolitan
Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

Megapolitan
Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Megapolitan
Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Megapolitan
Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Megapolitan
Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Megapolitan
Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Megapolitan
Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com