Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Kalau Gusur Enggak Ada Rusun, Saya Bisa Dilaporkan ke PBB

Kompas.com - 28/01/2014, 17:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, normalisasi sungai dan waduk harus menunggu pembangunan rumah susun (rusun) selesai terlebih dahulu. Meskipun sudah disiapkan rusun lengkap dengan fasilitasnya, kata dia, tak sedikit yang menolak dan menuding Pemprov DKI melanggar hak asasi manusia. "Apalagi kalau belum ada rumah susun, saya bisa dihukum mati dan dilaporkan ke PBB kali," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (28/1/2014).

Tahun ini, Pemprov DKI Jakarta akan mulai membebaskan lahan untuk pembangunan jalan inspeksi di sekitar sungai. Adapun untuk normalisasi akan dilakukan secara bertahap tergantung pada ketersediaan rusun.

Basuki mengaku memiliki banyak foto yang memperlihatkan berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh warga di bantaran sungai. Foto itu antara lain menggambarkan kondisi saluran air yang penuh sampah hingga menghambat aliran air dan menyebabkan banjir.

Untuk mengantisipasi banjir, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pekerjaan Umum DKI akan membuka semua pintu air saat berstatus Siaga III, termasuk Pintu Air Manggarai. Pemprov DKI tidak akan mengambil risiko dengan terus menutup pintu air dan limpahan aliran air ke Banjir Kanal Barat (BKB). Basuki menyebutkan, jebolnya tanggul BKB pada Januari 2013 disebabkan tidak dibukanya Pintu Air Manggarai.

"Tapi, risikonya, Pluit yang tenggelam. Makanya, kita perlu normalisasi, jadi nanti kita sikat semuanya tahun ini," kata Basuki.

Selain itu, Pemprov DKI akan mengoptimalkan Cengkareng Drain dan Kali Angke melalui program Jakarta Emergency Drain Inisiative (JEDI). Pemprov DKI Jakarta bertugas membebaskan lahan dalam proses normalisasi tersebut.

Basuki mengatakan bahwa sebagian warga menolak pembongkaran tempat tinggal mereka meski mereka tidak memiliki sertifikat tanah. Peristiwa itu juga dialami warga Kampung Pulo di bantaran Kali Ciliwung. "Ya, memang ajaib. Makanya, warga Kampung Pulo pasti banjir tiap tahun, disuruh pindah enggak mau," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com