JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ingin memanfaatkan bus-bus lama untuk angkutan malam hari. Adapun operasional reguler akan menggunakan bus-bus baru.
Saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memiliki lebih dari 500 transjakarta. Namun, yang beroperasi hanya 400-an unit. Sisanya dicadangkan atau dalam proses perbaikan.
"(Bus lama dan rusak) diperbaiki dan nanti akan dipakai untuk angkutan malam hari," kata Jokowi saat menjajal bus baru transJakarta dari Terminal Pinang Ranti, Jakarta, Kamis (30/1/2014). Jokowi mengatakan, bus yang akan beroperasi pada malam hari untuk sementara akan ditangani oleh Unit Pengelola Transjakarta.
Hari ini Jokowi meresmikan beroperasinya 30 bus gandeng atau articulated transjakarta untuk Koridor IX Pinang Ranti-Pluit. Peresmian dilakukan di Selter Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur, Kamis siang.
Melalui APBD 2013, Pemprov DKI menambah 310 transjakarta. Sebanyak 60 bus di antaranya telah beroperasi. Adapun 30 bus pertama beroperasi di dua koridor, yakni Koridor II ekspres Pulogadung-Senayan dan Koridor III, yakni ekspres Kalideres-Harmoni-Bundaran Senayan. Sebanyak 30 bus selanjutnya beroperasi di Koridor VIII ekspres Ancol-PGC dan Koridor III Lebak Bulus-Harmoni.
Saat ini waktu kedatangan bus satu dengan bus setelahnya (headway) berselisih 7 hingga 15 menit. Jokowi menargetkan bahwa penambahan bus memangkas headway menjadi 5 menit saja.
Mengutip data dari Institute Transportation Development Policy (ITDP), untuk bisa memiliki waktu headway yang dimaui Jokowi, idealnya PT Transjakarta harus menambah 1.200 bus lagi.