Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Warga Bantaran Kali Sentiong Ambil Undian Rusun

Kompas.com - 03/02/2014, 14:17 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 142 kepala keluarga warga bantaran Kali Sentiong, yang terletak di perbatasan Jakarta Utara dan Jakarta Pusat, akan direlokasi ke Rumah Susun Sewa Komarudin, Jakarta Timur. Mereka mengambil undian rumah susun di kantor kecamatan Kemayoran.

M Soleh (53), salah seorang warga RT 19 RW 005 Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, salah satu warga yang bersedia pindah ke Rusun Komarudin. Dia mengaku tidak mau mengalami kebanjiran lagi.

Karena rumahnya yang berukuran 4x6 meter persegi kebanjiran, Soleh sampai harus mengontrak di daerah Cimanggis, Depok, sejak dua pekan yang lalu. Padahal, ia bekerja di bengkel belakang Rumah Sakit Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Kalau dapat di daerah Penggilingan kan masih dekat sama rumah. Jadi saya terima saja daripada harus di Depok," ujar Soleh di Kantor Camat Kemayoran, Senin (3/2/2014).

Wahyuti (51), warga Jalan Sunter Muara RT 017/005 Sunter Agung, Tanjung Priok, mengaku sebenarnya menolak bila harus direlokasi ke rusun. Ia merasa sudah nyaman 30 tahun tinggal di daerah tersebut dan enggan direlokasi.

"Saya enggak mau sebenarnya. Soalnya, cucu saya masih sekolah, sebentar lagi ujian. Kan berat, pelajaran susah banget. Apalagi, saya kan jualan warung kopi di sini. Kalau pindah, nanti mulai dari awal lagi," ujar Wahyuti.

Wahyuti pun menuntut ganti rugi dari rumahnya yang berukuran 4x7 meter persegi sebesar Rp 500.000 dikalikan enam bulan.

"Saya maunya Rp 500.00 dikali 6 bulan, soalnya kan kalau pindah rusun kan nantinya juga ngontrak, belum bayar listrik dan air," ujarnya.

Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah yang menghadiri acara tersebut mengatakan akan terus mengawal perbaikan kampung kumuh tersebut. Setiap relokasi, menurutnya, selalu ada kekurangan. Namun, ia akan terus mengawal warga yang masih belum mendapatkan unit rusun.

Di Rusun Komarudin sudah tersedia 6 blok. Namun, hanya empat blok yang siap pakai, listrik dan airnya. Rusun tersebut dibangun oleh pemerintah pusat, Ditjen Cipta Karya. Pada Agustus dan September 2013 diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta. Fasilitas Rusun berupa 2 kamar, dapur, dan 1 kamar mandi. Untuk yang usia lanjut, diprioritaskan untuk tinggal di lantai satu dan lantai dua.

Saefullah meminta calon penghuni rusun yang memiliki anak masih sekolah tidak perlu khawatir. Dikdas dan Dikmen akan mencatat siapa saja yang akan dipindah ke rusun sehingga nantinya mereka akan sekolah di tempat yang tidak terlalu jauh. 

Heryanto selaku Koordinator Normalisasi Waduk dan Kali Sentiong, mengatakan, nantinya akan dibangun tanggul setinggi 160 cm. Proyek tersebut sudah dikerjakan selama tiga pekan ini.

Kawasan di bantaran Kali Sentiong itu kelak akan dibangun jalan inspeksi yang menghubungkan Jalan Sunter Jaya dengan sekolah Jubile. Jalan inspeksi tersebut memiliki lebar 10 meter dan panjang 750 meter. Namun, pengerjaannya baru akan dilakukan setelah warga pindah ke Rusun Komarudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com