JAKARTA, KOMPAS.com — Sampah menjadi salah satu penyebab banjir yang melanda permukiman warga di sekitar Waduk Ria Rio, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Wakil RT 07 RW 15 Kayu Putih, Amin Lubis, mengatakan, tidak ada tempat pembuangan sampah sementara (TPS) resmi di wilayah itu sehingga sampah bertebaran di mana-mana.
"Kita butuh itu. Kita ini kesulitan sekali tempat buang sampah. Kita perlu bantuan ada tempat sampah umum, lalu ada truk yang mengangkut ketika dia penuh," kata Lubis ketika ditemui di kediamannya, Kamis (6/2/2014).
Ia mengatakan, warga di sana terbiasa membuang sampah di satu lahan kosong. Lahan kosong tersebut adalah lahan bekas penggusuran warga bantaran waduk yang telah direlokasi ke Rusun Pinus Elok. Sampah itu biasanya dimusnahkan dengan cara dibakar.
Lubis menyebutkan, masih ada warga yang membuang sampah sembarangan atau menumpuknya di sisi dekat waduk. Saat air waduk naik, sampah itu masuk kembali ke permukiman warga. "Kalau banjir, sampah dari warga kembali lagi ke permukiman," katanya.
Banjir merendam wilayah ini sejak Rabu (5/2/2014) pagi akibat meluapnya air Waduk Ria Rio. Ketinggian air bervariasi dan yang terdalam yaitu 150 sentimeter. Hingga Kamis (6/2/2014) sore, air masih menggenang dengan kedalaman paling tinggi 50 sentimeter atau selutut orang dewasa. Menurut Lubis, ini adalah banjir paling tinggi yang terjadi sejak awal tahun 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.