Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Warga Sentiong Terkaget-kaget Lihat Rusun Komarudin...

Kompas.com - 13/02/2014, 09:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sulit untuk mengatakan bahwa Rumah Susun Sewa (rusunawa) Komarudin yang berlokasi di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, dalam kondisi terawat atau paling tidak, terurus. Salah satu aset yang menjadi penyokong rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membawa warga DKI dalam program normalisasi itu dalam keadaan memprihatinkan.

Warga Kali Sentiong dan Kampung Pulo yang menjadi penghuni rusun tersebut mengaku prihatin karena hampir tidak ditemukan pemandangan indah di sekeliling rusun ini. Kompas.com yang mengamati rusun itu pada Rabu (12/2/2014) menemukan pemandangan yang tak lazim. Hampir semua sisi di rusun itu dikelilingi kubangan seperti rawa-rawa, bahkan terlihat seperti empang.

Kubangan raksasa mengelilingi halaman beberapa unit rusun serta beberapa kolam resapan air. Pada Blok A rusun, sisi belakang halaman tergenang air dan ditumbuhi bermacam tanaman air. Tak jauh dari situ, terdapat lebih dari satu kandang ayam dan bebek. Unggas dari kandang itu berkeliaran di basemen blok A.

Di halaman antara Blok A dan Blok B, ada lapangan basket yang terlantar. Salah satu tiang basket tidak ada papannya, dua ringnya pun sudah raib. Lapangan basket juga digenangi air.

Jalan coran menuju halaman dua blok itu rusak, bolong. Genangan lain juga terlihat di rusun Blok C, belakang Blok E, dan bagian depan serta belakang Blok F. Got tampak tidak dapat menyalurkan air yang menggenangi kawasan tersebut. Genangan air ini malah dimanfaatkan anak-anak untuk menjaring ikan.

Di selasar Blok E, tanahnya berlumpur. Cat yang melapisi tembok rusun sebagian besar terkelupas dan memudar. Badan-badan tembok kotor dengan berbagai warna-warni coretan cat semprot. Sedangkan tembok bangunan, beberapa terlihat retak, dan di beberapa sela sudut bangunan tumbuh lumut.

Kompas.com/Robertus Belarminus Halaman belakang blok A yang tergenang air. Rabu (12/2/2014).

Beberapa kaca jendela rusun juga pecah, dan lantai bolong. Warga dari luar rusun juga masuk ke dalam untuk mengambil tanaman liar sebagai pakan kelinci. Manis (53), warga di jalan depan Rusun Komarudin mengatakan, halaman rusun tersebut memang kerap digenangi banjir apabila hujan turun.

"Banjir di sini cuma di jalanannya saja kalau hujan gede. Tapi enggak sampai ke dalam (selasar) situ," ujar Manis, kepada Kompas.com.

Menurut Manis, di dalam Rusun Komarudin terdapat lima kolam yang dijadikan lokasi penampungan air. Lima kolam tersebut memang selalu terisi dengan air dari resapan hujan dan dari saluran got.

"Belum ada pembuangan ke luar. Jadi kalau hujan, air enggak ke mana-mana," ujar Manis.

Tarwiti (28), satu warga yang baru direlokasi dari Kebon Kosong, bantaran Kali Sentiong, Kemayoran, Jakarta Pusat, mengatakan, khawatir dengan kolam penampungan air tersebut. Sebab, banyak anak-anak yang bermain di pinggiran kolam setinggi pinggang orang dewasa.

"Saya ngeri melihat kolam penampungan itu besar dan terbuka. Khawatir anak-anak tercebur ke dalam kolam," ujar Tarwiti.

Fasilitas rusak

Juna (20), warga Kebon Kosong yang kakaknya, Darja (25), menempati rusun Blok E lantai 5 mengatakan, wastafel pada unit kakaknya rusak. "Menurut saya masih bayak yang perlu diperbaiki. Bangunannya bangunan lama, di tempat kakak saya tinggalin wastafelnya roboh," ujar Juna.

Menurutnya, hanya fasilitas listrik yang berjalan baik, tetapi air sering tidak dapat keluar untuk digunakan warga. "Airnya suka hidup tapi lebih sering mati. Karena memang katanya sudah enggak kepake lama," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com