JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempertimbangkan opsi untuk mengembalikan bus baru transjakarta ataupun bus kota terintegrasi busway yang mengalami kerusakan. Opsi itu ditempuh jika pemeriksaan oleh Inspektorat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa bus-bus tersebut tidak sesuai spesifikasi yang diminta.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Muhammad Akbar mengatakan, Inspektorat DKI tengah melakukan investigasi terhadap semua bus baru yang didatangkan oleh subkontraktor PT Saptaguna Dayaprima, yakni PT San Abadi. Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan apakah bus itu sesuai spesifikasi atau tidak. "Kalau memang hasil penelitian busnya tidak sesuai spek (spesifikasi), tentu tidak akan diterima," kata Akbar di Balaikota Jakarta, Kamis (13/2/2014).
Akbar membenarkan bahwa banyak komponen yang berkarat pada bus-bus itu. Namun, Inspektorat harus memastikan terlebih dahulu penyebab kerusakan komponen itu. Hal itu diperlukan agar Dishub DKI Jakarta mendapat rekomendasi langkah selanjutnya.
Jika investigasi Inspektorat menunjukkan bahwa kerusakan onderdil masih dapat ditoleransi dan secara umum sesuai spesifikasi, maka bus-bus tersebut bakal dikembalikan ke agen pemegang merek (APM) untuk diperbaiki terlebih dahulu sebelum dioperasikan.
Pengoperasian 90 unit baru dari 310 transjakarta dan 18 unit baru dari 346 BKTB mulai tahun ini tidak berjalan mulus. Sebanyak 5 transjakarta dan 10 BKTB mengalami kerusakan di sejumlah komponen, misalnya berkarat, berjamur, atau tidak dibaut.
Belum habis kasus itu, Kompas.com kembali mendapatkan data bahwa sejumlah bus tidak beroperasi karena rusak. Mesin cepat panas, kepala aki berkarat sehingga menghambat proses kelistrikan, mesin sulit dinyalakan, dan pendingin ruangan bocor menjadi masalah pada bus-bus tersebut.
Bahkan, ada tabung pendingin mesin transjakarta yang tiba-tiba meledak meski mesin dalam kondisi normal, tali kipas putus, instalasi kabel terkelupas, komponen radiator mati, turbo bus berkarat, AC berjamur, ban mudah pecah, dan LED indikator bahan bakar gas tidak dapat berfungsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.