Demi mewujudkan hal tersebut, Basuki mengaku sudah sempat mengadakan pembicaraan dengan Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan. "BUMD sudah beres. Direksi dan komisaris sudah didapat. Kami banyak tarik orang dari kereta api. Jadi kita tes, yang sudah teruji kan orang dari kereta api. Kereta api sudah bagus kan? Nah, saya minta mereka dipindah ke sini. Pak Jonan sudah setuju," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Mengenai PT Transportasi Jakarta, Basuki mengatakan, nantinya perusahaan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai operator layanan bus transjakarta, tetapi juga menjadi wadah yang menaungi operator-operator swasta yang ada di Jakarta. Dia menjanjikan, jika operator-operator swasta bersedia mengganti bus menjadi lebih layak maka PT Transportasi Jakarta siap menggandeng dan bekerja sama dalam mewujudkan layanan bus yang profesional.
"Di Jakarta itu, pemilik-pemilik bus perorangan. Punya 2-3 biji, tapi tidak punya pool, tidak punya sopir yang jelas. Nah, kita pengen jadi semacam bapak asuh yang mewadahi mereka. Tapi syaratnya, mobilnya diganti," ujar Basuki.
"Sopir-sopirnya mau kita tarik, bayar per kilometer. Biar tidak kejar-kejaran. Semua ikutin waktu tiap 10 menit. Jadi dikelola dengan profesional. Sopir-sopir kita gaji bagus, 3,5 kali UMP," tukasnya.
Selain mendirikan sebuah BUMD yang khusus menangani transportasi, Pemprov DKI juga berencana mengadakan pelatihan bagi sopir-sopir kopaja dan metromini guna memperbaiki perilaku mengemudi para sopir tersebut. Selain itu, Pemprov DKI juga berencana mendatangkan 4.000 bus baru pada tahun ini. Kedatangan bus baru diharapkan dapat menggantikan operasional bus-bus tua yang sudah tidak layak jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.