"Asap terjadi karena korsleting pada perangkat pantograf," kata Kepala Humas PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa, melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (10/3/2014).
Eva menambahkan, meskipun demikian, pihaknya akan menyelidiki pemicu korsleting tersebut. Saat ini, lanjut Eva, rangkaian KRL tersebut belum dioperasikan kembali.
KRL tersebut sempat tertahan di lokasi kejadian selama 19 menit. "Kejadian pukul 12.01, KRL dikembalikan ke dipo pukul 12.20," ujar Eva.
Sebagian penumpang KRL tersebut mengaku kecewa dengan insiden tersebut. Beberapa dari mereka memilih tidak melanjutkan perjalanan, sementara yang lain melanjutkan perjalanan dengan angkutan kota.
Beberapa penumpang juga terluka akibat meloncat dari gerbong. Mereka mengaku panik ketika melihat ada asap muncul tiba-tiba. Oleh karena itu, begitu gerbong terbuka, mereka langsung berebut meloncat keluar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.