Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Timses: Soal Bus Karat, Pak Jokowi Tak Tahu Apa-apa

Kompas.com - 12/03/2014, 15:05 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Michael Bimo Putranto meminta agar Joko Widodo tidak dilibatkan dengan kasus bus berkarat. Menurut mantan anggota tim sukses Jokowi di Solo ini, ada pihak-pihak yang ingin menjatuhkan citra Jokowi.

Menurut Bimo, sebagai tokoh yang disebut-sebut akan menjadi kandidat capres terkuat, banyak yang ingin nama Jokowi buruk. Apalagi, saat ini semakin dekat dengan Pemilu 2014.

"Ora ngerti opo-opo, Pak Jokowi kan polos banget, orang lugu. Ini pasti ada skenario. Ratingnya Pak Jokowi duwur (tinggi), jarene calon presiden (katanya calon presiden), yang musuhnya pasti deg-degan toh," kata pria asal Solo itu di Balaikota Jakarta, Rabu (12/3/2014).

Bimo yang tidak berhasil berbicara dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga mengomentari gaya bicara wakil Jokowi tersebut. Menurut dia, Basuki harus menjaga ucapannya.

"Saya hanya ingin klarifikasi supaya beliau memperbaiki bahasanya. Apalagi beliau kan pemimpin. Saya kan orang Solo, jadi rodo bedo (tidak biasa) dengarnya (gaya bicara Basuki) kok kayak ngene," ujarnya.

Beberapa hari lalu, Basuki memang sempat berkomentar seputar Bimo. Menurutnya, Bimo telah sering "berulah" sejak Jokowi masih menjadi Wali Kota Solo.

"Aku sudah tanya Pak Jokowi, jadi itu anak dari di Solo suka begitu. Dia suka ada proyek, suka ngaku-ngaku dekat dengan Pak Jokowi, manfaatin, foto-foto, dia klaim. Pak Jokowi juga kaget, rupanya dia jualan di depan pengusaha," kata Basuki di Bakaikota Jakarta, Senin (10/3/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com