Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Metro: Kondisi Kejiwaan Penembak AKBP Pamudji Stabil

Kompas.com - 19/03/2014, 10:39 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Brigadir Susanto yang menembak Kepala Denma Polda Metro Jaya AKBP Pamudji dinyatakan sehat. Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Priyatno, berdasarkan hasil pemeriksaan, Brigadir Susanto tidak menunjukkan kondisi kejiwaan yang tidak normal.

"Kondisi kejiwaannya stabil," ujarnya di Mapolda Metro Jaya seusai menerima kunjungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Rabu (19/3/2014).

Menurutnya, sampai saat ini, masih dilakukan pendalaman kejadian yang berlokasi di Kantor Piket Pelayanan Masyarakat Polda Metro Jaya itu. "Empat saksi telah diperiksa dalam kejadian ini dan harus masih diidentifikasi lebih lanjut," kata Dwi.

Dia melanjutkan, pendalaman kejadian dan olah TKP akan dilakukan dengan mengumpul bukti-bukti dan saksi-saksi yang ada. "Kita tidak mengejar pengakuan, tapi berdasarkan alat bukti dan saksi," ucapnya.

Brigadir Susanto diduga menembak Pamudji yang merupakan atasannya. Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, sebelum terjadi penembakan, keduanya sempat terlibat cekcok lantaran pelaku tidak terima ditegur oleh korban karena menggunakan celana preman dalam bertugas.

Pamudji diketahui terkena peluru di atas telinga kiri tembus ke atas telinga kanan. Pistol yang diduga digunakan untuk menembak pelaku ditemukan berada di samping korban setelah kejadian. Pistol tersebut diduga milik Susanto.

Saat ini, Pamudji telah disemayamkan di rumah duka di Jl Kamboja, RT 07/02 Cijantung, Jakarta Timur. Rencananya akan dimakamkan di TPU Cijantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com