Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Sewakan Unit di Rusunawa Tambora!

Kompas.com - 24/03/2014, 17:29 WIB
Nadia Zahra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penanggung Jawab UPT II Dinas Perumahan dan Gedung Pemda (DPGP) DKI Deden mengimbau agar penghuni rumah susun sewa (rusunawa) Tambora tidak menyewakan unit mereka ke pihak mana pun. Ada sanksi keras bagi penyewa.

"Kalau sampai terjadi, sanksi kita keras bagi mereka. Langsung pengosongan unit rusun," ucap Deden di Kantor DPGP, Jatibaru, Jakarta Pusat.

Ia menjelaskan mekanisme sanksi tersebut. Pertama, pengelola akan memberikan teguran lisan. Selang tujuh hari, jika tidak diindahkan, pengelola akan memberikan surat peringatan (SP) pertama dan kedua. Tahap selanjutnya adalah tindakan pengosongan unit rusun.

"Kalau sudah penyegelan, berarti penghuni wajib keluar rusun dengan mengembalikan kunci dan berkas pengajuan awal," ungkap Deden.

Saat ini, penghuni lama rusunawa Tambora diminta menyewa rumah di sekitar lokasi atau kembali ke kampung terlebih dahulu. Pembangunan rusunawa ini diperkirakan selesai pada Desember 2014.

Pemprov DKI, lanjut Deden, tidak memberikan kompensasi apa pun terkait biaya sewa. Hal ini dikatakan menjadi tanggung jawab penghuni masing-masing.

Sebelumnya diberitakan, pembangunan rusunawa Tambora, Jakarta Barat, dilakukan sejak November 2013 lalu. Rencananya, ada tiga menara dengan masing-masing 16 lantai. Unit rusun yang disediakan adalah tipe 30 dengan dua kamar di dalam. Ada 549 unit dan 477 unit di antaranya diperuntukkan untuk penghuni lama. Sementara itu, 70 unit lainnya untuk umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Megapolitan
Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com