"Memang ada masalah. Makanya, kita minta bantuan ICW untuk lihat. Kita buka kan di website. Masalahnya di lapangan, mereka enggak mau tempel di sekolah. Makanya, kita buka daftar nama-nama yang menerima. Makanya, tadi kita rapat dengan Kadisdik," kata pria yang akrab disapa Ahok tersebut kepada wartawan di Balaikota, Selasa (1/4/2014).
Ahok berharap agar Kadisdik DKI Jakarta bekerja sama dengan KPK dan ICW supaya bisa duduk bersama. Sebab, laporan dari Bank Dunia sudah masuk. KJP akan dinaikkan karena saat ini masih kurang.
"Kalau tidak kita naikkan, gimana cara orang yang tidak mampu itu nombokin setengahnya. Makanya, terjadi yang 40 persen dari yang berumur 14-16 tahun itu tidak bisa sekolah. Untuk yang sekolah SMA, SMK, itu. Kita juga mau ubah sekolah yang unggulan, MTH, itu tes enggak pakai IQ lagi. Tapi, kita tes berapa listrik yang mereka bayarkan," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengatakan, memang ada penerimaan KJP salah sasaran. Oleh sebab itu, dia beserta pihaknya akan terus mengevaluasi sistem KJP.
"Pasti ada main, ada oknum yang main. Dia ngambil dan pasti terjadi. Kalau salah sasaran biar komite sekolah yang ngomong. Orang mesti laporin. Jangan kamu enggak dapet, baru ribut. kita laporan terus kok. Nanti kita terus evaluasi," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.