Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Cabe-cabean" Makin Marak, DKI Gandeng Polda Metro Jaya dan TNI

Kompas.com - 02/04/2014, 19:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan mengikuti perkembangan fenomena "cabe-cabean" yang semakin marak di Ibu Kota. Menurut dia, cabe-cabean yang sudah ada "tarifnya" dapat dikategorikan sebagai penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

"Ke depannya, kami sudah rapatkan dengan unsur Polda Metro Jaya dan TNI, akan membuat MoU (memorandum of understanding) terkait keberadaan PMKS di Jakarta," kata Masrokhan, di Balaikota Jakarta, Rabu (2/4/2014).

Nantinya akan ada sebuah peraturan kawasan Ring 1, Ring 2, dan Ring 3 harus bebas dari keberadaan PMKS. Pemprov DKI, katanya, tidak berjalan sendiri, tetapi bersama Kementerian Sosial, serta pemerintah daerah penyangga. Hal ini berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 29 Tahun 2007 tentang Ibu Kota Negara serta UU Nomor 32 Tahun 2006 tentang Otonomi Daerah Ibu Kota Provinsi dan Ibu Kota Negara.

Dalam peraturan itu disebutkan ruas protokol di Ring 1 menjadi tanggung jawab 34 provinsi. Anggaran "pembersihan" PMKS itu akan menggunakan APBD DKI yang disinergikan dengan APBN. Kemensos bersama Dinsos, kata dia, juga akan membentuk sebuah fasilitas call centre. Warga dapat mengadu berbagai permasalahan PMKS ke sebuah nomor. Upaya lainnya adalah dengan menempatkan beberapa personel Dinsos dengan Satpol PP di berbagai lokasi.

Hal ini terkait dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum serta Perda Nomor 4 Tahun 2013 tentang Kesejahteraan Sosial. Menurut dia, personel Satpol PP bertugas untuk menertibkan. Jika penertiban itu masih tidak ampuh, maka Dinsos DKI-lah yang melakukan upaya prevention (pencegahan), curative (ketepatan), dan rehabilitative (pemulihan).

"Setelah itu baru dikembalikan ke daerah asal maupun orangtuanya. Kami memanusiakan manusia," kata Masrokhan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, apabila seorang pelajar sekolah telah diindikasikan menjadi cabe-cabean, maka Dinsos akan menertibkan dan membawanya ke dalam panti. Dinas Sosial DKI pun telah memiliki sebanyak tiga panti sosial yang manangani kategori anak-anak, yakni di panti sosial Cengkareng, Kedoya, dan Cipayung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com