"Acara kemarin itu adalah family gathering dalam rangka konsolidasi dalam sinergitas bekerja. Soal seragam, BPPT kan seragamnya banyak. Ada kuning dan yang lain. Jadi enggak ada itu (kampanye terselubung)," kata Rahmat Effendi seusai menjadi juru kampanye Partai Golkar di Lapangan Padurenan, Mustikajaya, Jumat (4/4/2014).
Dia mengaku tidak tahu jika Panwaslu sempat tidak diizinkan masuk. Dia hanya tahu bahwa Panwaslu saat itu hadir di tengah acara.
Menurut Rahmat Effendi, seorang pejabat yang memolitisasi pegawainya adalah sesuatu yang alami. Hal itu karena wali kota merupakan pejabat politik yang sekaligus pembina kepegawaian sehingga PNS harus loyal terhadap wali kota.
"Jujur saja, di Republik di dunia ini, partai penguasa pasti punya kesempatan melakukan hal itu. Karena dia punya kekuasaan. Tidak ada partai yang tidak mau merebut kekuasaan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Bekasi diduga melakukan kampanye terselubung dalam acara sosialisasi oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT). Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Bekasi sempat tidak diizinkan masuk dalam acara tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.