Pembangunan rusun tersebut merupakan kelanjutan proyek kerja sama antara badan usaha milik negara (BUMN) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Warga takut kontrakkannya gak laku lagi," ujar Sugiman, warga RW 01, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (10/4/2014).
Selama ini, sebagian besar warga yang tinggal di sekitar KBN memperoleh penghasilan dengan meyewakan rumah atau kamar mereka kepada karyawan KBN. Karenanya, warga khawatir jika di wilayah tersebut dibuat rumah susun, nantinya karyawan KBN akan memilih untuk tinggal di rusun, daripada di rumah warga.
Masalah lain yang dihadapi warga adalah banjir. Selama ini mereka tidak pernah merasakan kebanjiran. Namun, sejak ada penimbunan tanah di lokasi untuk rumah susun, kawasan itu jadi kebanjiran saat hujan tiba.
Menurut Aman, warga RW 01 Sukapura, pada awal tahun kemarin, banjir melanda wilayah tersebut hingga berhari-hari. "Sekarang kalau banjir, 5 hari baru surut," ujar Amin.
Sebelum ditimbun tanah, area yang akan dibangun rusun tersebut, menurut Amin, merupakan tempat penampungan air. Area tersebut, dikatakan olehnya, bisa menampung hingga 1 juta kubik air.
Amin juga mengatakan, hingga saat ini, belum ada musyawarah yang terbuka kepada warga di wilayah tersebut. Menurut dia, pembicaraan hanya dilakukan pengelola KBN kepada pemimpin dan tokoh masyarakat saja. Warga berharap agar musyawarah segera dilakukan dan melibatkan semua warga terkait.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.