Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Cawapres, Ahok Minta Jokowi Izin kepada Prabowo

Kompas.com - 11/04/2014, 10:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Joko Widodo bisa saja meminangnya menjadi calon wakil presiden mendampingi bakal calon presiden PDI Perjuangan itu. Namun, Jokowi harus meminta izin kepada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang juga Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, bisa saja meminangnya sebagai calon wakil presiden asalkan Jokowi meminta izin terlebih dahulu pada partainya.

"Harus izin Gerindra," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (11/4/2014).

Menurut Basuki, ia merupakan kader partai. Jadi, segala sesuatu yang menyangkut langkah politiknya harus seizin partai tempatnya bernaung, yakni Partai Gerindra.

Sebelumnya, Basuki pernah mengatakan bahwa Gerindra telah "mewakafkan" dirinya untuk mengabdi di Jakarta. Hal itu pula yang menyebabkan Prabowo tak memilihnya sebagai juru kampanye pada masa kampanye terbuka 16 Maret-5 April lalu.

"Sekjen sudah tanya Pak Prabowo apa mau memanfaatkan saya dan Pak Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung) untuk jadi juru kampanye Gerindra. Tapi, Pak Prabowo dengan tegas mengatakan tidak, karena kami sudah 'diwakafkan' ke warga," kata Basuki, menjelang pelaksanaan masa kampanye terbuka bulan lalu.

Usulan agar Jokowi meminang Basuki datang dari lembaga survei Cyrus Network berdasarkan jajak pendapat yang mereka lakukan saat pelaksanaan pemilihan umum legislatif, Rabu (9/4/2014). Menurut data Cyrus, para responden yang mereka wawancarai melihat dua figur ini saling mengisi, tidak berebut kekuasaan, dan teruji kompak di Jakarta.

"Pasangan ini (dinilai) paling ideal memimpin Indonesia. Ahok tidak akan berebut perhatian dengan Jokowi. Dia selalu konsisten sebagai eksekutor program, berada di kantor, lantas Jokowi yang bekerja di lapangan. Karakternya pas," kata Direktur lembaga Eksekutif Cyrus Network Hasan Batupahat, Kamis (10/4/2014).

Pendapat tersebut, kata Hasan, merupakan hasil dari jajak pendapat atas 8.000 responden dengan menggunakan metode exit poll, alias menanyai pemilih seusai dia memberikan suara di tempat pemungutan suara. Berdasarkan survei itu, kata Hasan, Jokowi dan Basuki menempati peringkat pertama pasangan yang paling diminati para responden. Dukungannya mencapai 41 persen.

Urutan kedua, sebut dia, adalah pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla dengan 39 persen dukungan. Pada urutan ketiga, Jokowi mendapatkan dukungan 32 persen ketika dipasangkan dengan Ryamizard Ryacudu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com