Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bima Arya "Kukurusukan" ke Lokasi Kebakaran

Kompas.com - 11/04/2014, 11:01 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya kukurusukan alias blusukan ke lokasi kebakaran dua rumah toko (ruko) di Jalan Merdeka, Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis (10/4). Bima Arya yang turun langsung melihat proses pemadaman api mengatakan, terkait musibah kebakaran banyak hal yang hams dievaluasi.

Menurut Bima, yang pertama adalah sistem komunikasi dan informasi yang bagus. sehingga warga bisa langsung menghubungi petugas Pemadam Kebakaran.

"Kecepatan petugas tiba di lokasi kebakaran menjadi kunci cepatnya pemadaman api. Karena itu, harus disiapkan nomor telepon hotline, sehinggga petugas bisa cepat bergerak," ujarnya, Kamis (10/4/2014) kemarin.

Satu nomor telepon ini untuk emergency apa pun, entah itu kebakaran, longsor, ataupun banjir dan ini harus dilaksanakan secepatnya. Selain itu, yang harus diperhatikan, kata Bima, adalah akses tercepat ke lokasi kejadian dan tersedianya alat-alat untuk penanganan kebakaran.

"Saya perhatikan petugas mengalami kesulitan untuk masuk ke dalam toko karena tidak memadainya peralatan," kata pria yang baru tiga hari menjabat wali kota Bogor, ini.

Menurut Bima, untuk Dinas Pengawasan, Pembangunan, dan Pemukiman (Wasbangkim), harus diperhatikan terkait penyediaan akses darurat, seperti tangga darurat atau apa pun untuk evakuasi. "Hydran yang ada juga memadai, itu akan menjadi bahan evaluasi saya," katanya.

Bima mengakui, kendaraan Damkar saat ini usianya sudah tua sehingga diperlukan kendaraan yang lebih modern.

Diduga arus pendek

Keterangan yang dihimpun menyebutkan, dua rumah ruko yang terbakar pada Kamis (10/4) sekitar pukul 02.32 itu adalah Pakally Supermarket dan toko elektronik dan mebel Solite.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun kerugian ditaksir hingga ratusan juta rupiah.
Polisi yang datang ke lokasi kejadian masih menyelidiki penyebab kebakaran dan memasang garis polisi.

"Dugaan sementara api berasal korsleting arus pendek listrik dari supermarket Pakally. Saat ini, tun identifikasi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar Kapolsek Bogor Tengah, Komisaris Viktor Gatot HS.

Armen (60), salah seorang pemilik ruko, mengatakan, dirinya mendapat informasi ruko miliknya terbakar sekitar pukul 06.00 pagi. Selama ini, ruko miliknya yang bersebelahan dengan ruko Pakally Superinarket disewakan ke toko mebel dan elektronik Solilte.

"Kerugian saya hanya ruko ini. Berapa banyak barang yang terbakar di dalam ruko, saya tidak tahu, karena ruko saya disewa pihak Solite," ujar Armen saat ditemui di lokasi kejadian.

Sementara Adang Haerudin, karyawan PT Solite Multi Sarana, semua pegawai dipindahkan ke toko Solite di Jalan Semeru. (wid)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com