Namun, besaran kenaikan upah pekerja kebersihan tersebut masih dalam perhitungan oleh DKI. "Bisa dua atau tiga kali dari UMP (upah minimum provinsi). Tapi ini masih kita kaji," kata Basuki, di kantor Dinas Kebersihan DKI Jakarta, di Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (11/4/2014).
Basuki menilai, kerja para petugas kebersihan di DKI dalam menangani sampah amat berat. Oleh karena itu, dirinya menilai menggaji para petugas ini dengan bayaran yang tinggi tentu merupakan sesuatu yang layak. "Tidak semua orang mau loh. Petugas kebersihan ini pekerjaan yang kasar," ujar Basuki.
Jika kenaikan upah tersebut terealisasi, Basuki berharap ada peningkatan kinerja sebab Basuki mengatakan, pihaknya melihat banyak sopir truk sampah DKI yang juga bekerja sebagai sopir tembak swasta.
Hal ini merugikan karena mereka lalu membuang sampah yang diangkut swasta ke tempat pengelolaan sampah DKI.
"Saya tidak mau lagi sopir truk menjadi sopir tembak swasta yang mengangkut sampah di swasta, tapi dibuang ke sampah punya kita," ujar Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.