"Modal awalnya ini dari saya. Nanti baru selanjutnya APBD," ujar Jokowi saat meninjau rumah hidroponik, Jumat (11/4/2014).
Menurut Jokowi, terlalu lama jika pembangunan rumah untuk bercocok tanam dengan media air itu menunggu APBD. Apalagi, APBD 2014 yang telah diajukan Oktober 2013 lalu, baru bisa diserap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bulan April 2014 ini.
Di sisi lain, keuntungan yang didapatkan masyarakat dari rumah hidroponik rusun Marunda, lanjut Jokowi, sangat banyak. Salah satunya adalah keuntungan ekonomi.
Hitung-hitungannya, penjualan sayur-sayuran itu bisa mencapai omzet Rp 20 hingga Rp 24 juta dengan komoditas bayam, bokcoy, selada hijau, selada merah, sawi, terung, dan cabai.
"Itu dikelola 10 orang, kira-kira Rp 24 juta. Buat sambilan saja segitu kan, belum pekerjaan utamanya," lanjut Jokowi.
Rencananya, tahun 2014 ini rumah hidroponik serupa bakal dibangun di 20 titik. Lokasinya bisa di kawasan rumah susun sewa sederhana atau di tengah perkampungan masyarakat. Jokowi memastikan ke-20 rumah hidroponik itu dibangun lebih besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.