Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Wacanakan Pengadaan Mesin Penghancur Eceng Gondok

Kompas.com - 14/04/2014, 12:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya akan membeli sebuah mesin penghancur eceng gondok di Waduk Pluit. Keputusannya membeli barang tersebut menyusul banyaknya laporan dan pengaduan warga soal banyaknya eceng gondok yang mengotori Waduk Pluit.

"Uangnya sudah ada. Tinggal niatnya untuk mau menghancurkan eceng gondok itu saja yang belum ada. Nah, sekarang tinggal dijalankan," kata Heru, di Jakarta, Senin (14/4/2014).

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri DKI itu, eceng gondok di Waduk Pluit tergolong tanaman liar yang cepat tumbuh. Daripada eceng gondok itu dibersihkan secara manual, alternatifnya adalah dengan menggunakan teknologi penghancur eceng gondok.

Heru menjelaskan, pembelian mesin penghancur eceng gondok itu tidak dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014. Oleh karenanya, pembelian alat itu rencananya akan dibeli melalui dana dari pihak swasta atau coorporate social responsibility (CSR).

"Pokoknya kita minta perusahaan swasta menyumbang untuk kebutuhan masyarakat," kata Heru.

Rencananya, mesin itu tak hanya ditempatkan di Waduk Pluit, tetapi semua waduk dan sungai di Jakarta. Ia menjelaskan, eceng gondok akan dihancurkan dan diangkat ke kapal tongkang.

Rencananya, jika tidak ada masalah di bea cukai, pada 22 Juni mendatang, mesin penghancur eceng gondok itu akan dipasang di Waduk Pluit. Untuk sementara, pihaknya mendatangkan mesin itu dari China. Ke depannya, ia telah meminta sebuah perusahaan Jepang, Sumitomo, serta perusahaan Jerman, untuk memproduksinya.

"Tapi, kalau DKI beli, jangan yang dari China, ini hanya contohnya saja. Nanti, kami tinggal pakai saja, mana yang paling bagus. Kalau tidak salah, harga sebuah alatnya itu Rp 1 miliar-Rp 2 miliar," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Jaksel Gantung Diri Sambil Live Instagram

Perempuan di Jaksel Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com