"Petugas sudah dibayar selama tiga bulan, jadi bulan 1,2,3 sudah. Cuma bulan empatnya yang belum. Makanya dicek yang benar! sudah dibayar itu. Bulan empatnya yang masih proses. Kalau dari bulan 1sampah 3 sudah," kata Yonathan kepada Kompas.com, Jumat (18/4/2014) siang.
Yonathan menjelaskan, telatnya pencairan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2014, tak mempengaruhi proses pembayaran gaji kepada para petugas tersebut. Selama Januari-Maret, kata dia, penggajian dilakukan melalui sistem swakelola.
"Gaji dari bulan 1-3 melalui sistem swakelola, jadi tidak ada hubungannya dengan belum cairnya APBD. Kalau yang bulan empat, baru ada (masuk APBD) karena untuk gaji nantinya masuk dalam pengeluaran barang," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah petugas operasional di rusun Marunda mengeluh karena belum menerima gaji selama tiga bulan, terhitung sejak Januari 2014.
Otong, salah satu petugas kebersihan di Rusun Marunda, mengaku, dia dan 22 teman lainnya belum mendapatkan gajinya. "Enggak tahu, janjinya sih entar besok, sampai sekarang belum dikasih juga," keluhnya di Rusun Marunda, Jumat pagi.
Bukan hanya petugas kebersihan, sebanyak 35 petugas keamanan juga belum mendapatkan gajinya selama 3 bulan ini.
Koordinator Pekerja Rusun Marunda Haposan mengatakan, pihak pengelola hanya menjanjikan akan secepatnya memberikan uang gaji kepada para petugas operasional. Namun, sampai saat ini uang gaji untuk mereka belum turun.
Akibatnya, kadang ia berutang kepada pemilik warung di rusun tersebut untuk meminjamkan kepada para petugas operasional yang butuh uang secara cepat. "Lihat saja itu sekarang warungnya sudah loyo, gara-gara diutangin terus," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.