Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Kekerasan Seksual Anak di TK JIS Diduga Bukan Paedofil

Kompas.com - 19/04/2014, 15:50 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka pelaku kekerasan seksual terhadap AK, siswa TK Jakarta International School, diduga bukan seorang paedofil. Hal ini disampaikan oleh ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, dalam konferensi pers soal kasus tersebut bersama Dirjen PAUDNI, KPAI, pengacara, dan keluarga AK di Griya Dewantara, Jalan RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu (19/4/2014).

"Paedofilia adalah keadaan psikologis ketertarikan seksual terhadap anak-anak. Dia hanya bisa terangsang oleh anak-anak," katanya.

Sementara itu, lanjutnya, dalam kasus tersebut, kedua tersangka pelaku pelecehan seksual tidak seperti pada gambaran itu. Salah satu tersangka sudah berkeluarga dan memiliki anak, sedangkan seorang lainnya memiliki kekasih. Oleh karena itu, Reza mengaku yakin, ada situasi tertentu yang menyebabkan tersangka melakukan kekerasan seksual tersebut.

"Alasan itu yang sedang kita selidiki," kata Reza.

Selain itu, Reza juga menyayangkan pencabutan status tersangka bagi Afrisca.

Menurut dia, kasus perilaku kekerasan seksual tidak melulu harus didahului dengan kekerasan. Ada satu modus lain, yaitu grooming behaviour, yaitu pelaku memiliki perilaku untuk memikat korbannya sehingga korban mau melakukan apa saja.

"Grooming behaviour seolah-olah menawarkan kehangatan, kasih sayang, kebaikan kepada anak sehingga anak percaya. Yang perempuan (Afrisca) terindikasi menawarkan grooming behaviour. Saya khawatirnya begitu," kata Reza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com