Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Nuh: Penutupan Permanen TK JIS Sudah Final

Kompas.com - 21/04/2014, 20:00 WIB
Luki Aulia

Penulis

Sumber KOMPAS

JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh menegaskan bahwa penutupan Taman Kanak-Kanak di Jakarta International School secara permanen sudah final. Alasannya, TK tersebut tidak memiliki izin.

"Keputusan ini sudah final dan mengikat. Ini kewenangan pemerintah Indonesia," kata M Nuh kepada Kompas seusai rapat pimpinan dan tim investigasi pimpinan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Lydia Freyani Hawadi, Senin (21/4) sore, di ruang kerjanya.

Oleh karena ditutup, taman kanak-kanak (TK) itu tidak boleh menerima murid baru lagi di tahun ajaran baru 2014/2015 mendatang. Meski demikian, TK itu masih diberi kesempatan melanjutkan proses pembelajaran hanya sampai dengan akhir tahun ajaran 2013/2014. 


"Anak yang sekolah di sana masih diberi kesempatan menyelesaikan pendidikannya. Pertimbangannya, tidak bisa memindahkan anak saat penghujung akhir tahun ajaran. Tidak akan ada sekolah yang mau terima anak di penghubung akhir tahun ajaran," ujar Nuh.  

Kesepakatan rapat dituangkan ke dalam Surat Keputusan (SK) Penutupan TK JIS yang sudah ditandatangani Dirjen PAUDNI Lydia Freyani Hawadi. SK Penutupan itu ditandatangani dirjen PAUDNI karena izin untuk JIS tahun 1993 pun dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah yang ketika itu dipimpin Hasan Walinono atas nama menteri. 

Belajar dari pengalaman di TK JIS ini, Nuh menegaskan, semua sekolah asing, tanpa kecuali, harus mau mengikuti dan mematuhi aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.

"Setiap negara mempunyai pemerintahan dan aturan, termasuk Indonesia. Ikuti aturan yang berlaku di sini. Jika belum paham juga, silakan konsultasi ke kementerian. Sekolah Indonesia di luar negeri saja bisa ditutup karena tidak penuhi syarat seperti di Mekah," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com