Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FBI Akan Bantu Cari Korban Vahey di JIS

Kompas.com - 30/04/2014, 22:41 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat berkoordinasi dengan Kepolisian RI terkait kasus pelecehan terhadap anak kecil yang melibatkan warganya, William James Vahey. Vahey merupakan salah satu mantan pengajar di sekolah Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS) periode 1992-2002.

Menurut Wakil Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Tony Hermanto, FBI akan menggali informasi apakah ada mantan murid JIS yang pernah menjadi korban Vahey. Seperti diketahui, Vahey merupakan buronan FBI dalam kasus dugaan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.

"(Keterangan itu) kita uji lagi nanti. Dia (Vahey) bekerjanya kapan di JIS. Kalau dia bekerja setelah 2002 itu berarti bohong," kata Tony di Mabes Polri, Rabu (30/4/2014).

Tony menambahkan, para penyidik FBI akan tiba Senin (5/5/2014) pekan depan. Nantinya, FBI akan mencari informasi dari mantan rekan Vahey yang mengajar selama kurun waktu dirinya bekerja di JIS.

Sementara itu, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Suhardi Alius menegaskan, pihaknya saat ini tengah fokus pada penyelesaian kasus kekerasan seksual yang dilakukan petugas kebersihan JIS terhadap AK (6).

"Kita akan berangkat dari kasus ini dulu, bukan kasus buronan itu, karena takut bias nanti," ujarnya.

Suhardi mengatakan, sebetulnya FBI telah menawarkan bantuan untuk menyelidiki kasus yang menimpa AK. Namun, belum diketahui bantuan apa yang ditawarkan oleh pihak FBI tersebut. Menurut Suhardi, perlu ada koordinasi lebih lanjut mengenai hal itu. Selain itu, ia menegaskan, terkait penyelesaian kasus ini, penyidik akan menggunakan hukum yang berlaku di Indonesia.

"Kita punya kedaulatan hukum, tidak ada intervensi. Jadi hukum kita yang akan kita tegakkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga: Petugas Jasa Marga Tak Pernah Mengecek Kondisi JPO yang Berlubang di Jatiasih

Warga: Petugas Jasa Marga Tak Pernah Mengecek Kondisi JPO yang Berlubang di Jatiasih

Megapolitan
Jumlah Pemilih di Pilkada Kota Bogor Bertambah, KPU Mutakhirkan Data

Jumlah Pemilih di Pilkada Kota Bogor Bertambah, KPU Mutakhirkan Data

Megapolitan
Bocah Jatuh dari JPO ke Tol JORR Cikunir, Korban Diduga Pemburu Klakson “Telolet”

Bocah Jatuh dari JPO ke Tol JORR Cikunir, Korban Diduga Pemburu Klakson “Telolet”

Megapolitan
Kemenkes Bakal Revitalisasi Tiga Rumah Sakit Besar di Jakarta agar Terintegrasi Ruang Publik

Kemenkes Bakal Revitalisasi Tiga Rumah Sakit Besar di Jakarta agar Terintegrasi Ruang Publik

Megapolitan
Aji Jaya Bintara Siap Maju pada Pilkada Bogor, Akui Dapat Restu Prabowo

Aji Jaya Bintara Siap Maju pada Pilkada Bogor, Akui Dapat Restu Prabowo

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Dijerat Pasal Berlapis

Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Dijerat Pasal Berlapis

Megapolitan
Kondisi JPO di Jatiasih yang Buat Bocah Jatuh ke Jalan Tol, Kawat Berlubang Ditambal Tali Tambang

Kondisi JPO di Jatiasih yang Buat Bocah Jatuh ke Jalan Tol, Kawat Berlubang Ditambal Tali Tambang

Megapolitan
Warga Sebut Kawat JPO Jatiasih Berlubang karena Pemasangan Reklame

Warga Sebut Kawat JPO Jatiasih Berlubang karena Pemasangan Reklame

Megapolitan
Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Megapolitan
Diduga Cabuli Muridnya, Pelatih Les Renang di Bogor Ditangkap

Diduga Cabuli Muridnya, Pelatih Les Renang di Bogor Ditangkap

Megapolitan
Laman PPDB Depok Gangguan di Hari Pertama karena Pendaftaran TK, SD, dan SMP Digabung di Satu 'Website'

Laman PPDB Depok Gangguan di Hari Pertama karena Pendaftaran TK, SD, dan SMP Digabung di Satu "Website"

Megapolitan
Bocah di Jatiasih Tewas Usai Terjatuh dari JPO ke Jalan Tol

Bocah di Jatiasih Tewas Usai Terjatuh dari JPO ke Jalan Tol

Megapolitan
Cabuli Anak Sendiri, Ibu di Tangsel Mengaku Disuruh Kenalan dari Facebook

Cabuli Anak Sendiri, Ibu di Tangsel Mengaku Disuruh Kenalan dari Facebook

Megapolitan
Transjakarta Modifikasi Rute 1B dan 2P supaya Terintegrasi ke MRT hingga KRL

Transjakarta Modifikasi Rute 1B dan 2P supaya Terintegrasi ke MRT hingga KRL

Megapolitan
Banyak Pengendara Gunakan Pelat Dinas Palsu, Sosiolog: Menunjukkan Adanya Arogansi dan Kecemburuan Sosial

Banyak Pengendara Gunakan Pelat Dinas Palsu, Sosiolog: Menunjukkan Adanya Arogansi dan Kecemburuan Sosial

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com