Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Dimarahi Jokowi, Serapan Anggaran DKI Baru 9 Persen

Kompas.com - 06/05/2014, 11:08 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sudah memasuki awal Mei atau kuartal kedua, serapan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) DKI baru sekitar 9 persen dari total APBD 2014 sebesar Rp 72 triliun.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Endang Widjajanti mengatakan, jumlah itu mengalami peningkatan sedikit dibanding bulan sebelumnya. 

"Ada peningkatan satu persen dari April lalu. Makanya, akan ada dorongan SKPD untuk mempercepat pelaksanaan program," kata Endang, di Balaikota Jakarta, Selasa (6/5/2014). 

Kendati demikian, Endang enggan menjelaskan program-program mana saja yang akan didorong lebih cepat pelaksanaannya. Ia hanya memberikan salah satu contohnya, yakni pembebasan lahan.

Menurut Endang, pihaknya mendorong SKPD terkait, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pertamanan dan Pemakaman, serta Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI untuk segera mengusulkan program kepada Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa DKI. Ia pun menampik beberapa pernyataan yang menyebutkan serapan anggaran rendah karena terkendala lelang di ULP.

"Bukan terhambat, tapi perbedaan sistem saja. Kalau dulu kan diumumkan lelang baru dilengkapi persyaratannya. Kalau sekarang, dilengkapi persyaratan dahulu ke ULP untuk pelaksanaan lelang," kata Endang. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Andi Baso Mappapoleonro menegaskan, mendekati semester pertama tahun anggaran ini, DKI telah menjalankan berbagai program pembangunan seperti perumahan, pembangunan dan perbaikan taman, pengerukan Waduk Marunda, dan pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan.

Mantan Kepala Dinas Energi dan Perindustrian DKI Jakarta itu mengungkapkan, masih banyak program yang belum masuk ke tahap pengerjaan fisiknya kebanyakan karena program pembangunan baru masuk dalam tahap perencanaan umum. Perencanaan itu adalah dengan memasukkan usulan lelang ke unit yang baru terbentuk, ULP DKI Jakarta.

Alasan lainnya, pengesahan APBD baru dilaksanakan bulan Februari, dan ULP baru terbentuk kira-kira satu bulan lalu. "Makanya kita harus full speed dan pertengahan Mei, sekitar tanggal 15-16, semua SKPD dan UKPD harus sudah mengusulkan lelang ke ULP," ujar Andi. 

Di sisi lain, Gubernur DKI Joko Widodo menjelaskan, Perda APBD 2014 sudah ditetapkan sejak Februari 2014. Oleh karena itu, pada Maret 2014, SKPD telah dapat menggunakan anggaran tersebut. Namun, ia menyayangkan masih banyaknya program kerja SKPD dan suku dinas yang belum terlaksana hingga bulan ini.

Oleh karena itu, Jokowi mengharapkan, melalui pengarahan yang diberikannya beberapa waktu lalu, SKPD dapat mulai bergerak dan mengejar serapan APBD semaksimal mungkin. Banyaknya jumlah uang itu, kata dia, tidak tepat sasaran apabila program kerja hanya dilaksanakan pada akhir tahun. Ia tak habis pikir mengapa berbagai program kerja, pengadaan barang, dan pembangunan baru dapat terlaksana pada akhir tahun.

Ia mengingatkan, apabila program kerja dikerjakan pada awal tahun, saat APBD telah cair, maka akan memengaruhi hasil yang baik.

"Administrasi lapangannya kan juga enak dan baik. Saya enggak tahu, kenapa budaya kerja selalu dipepetkan ke bulan November dan Desember," kata Jokowi dengan nadanya yang meninggi saat pengarahan SKPD dan UKPD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Joki Tong Setan Pembakar 'Tuyul' Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Joki Tong Setan Pembakar "Tuyul" Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Megapolitan
Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Teganya 'Wedding Organizer' Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Teganya "Wedding Organizer" Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com