Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Menjamur di Rusun Marunda

Kompas.com - 07/05/2014, 13:42 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang kaki lima (PKL) menjamur di sekitar rumah susun (rusun) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Para pedagang membuka lapak di depan pagar Cluster B Rusun Marunda.

Pantauan Kompas.com, mereka membuka lapak di atas selembar tikar, ada pula yang menggunakan gerobak, motor, dan mobil. Dagangan yang ditawarkan pun sangat bervariasi, dari makanan, pakaian, hingga batu akik yang sedang populer akhir-akhir ini.

Warto (35), yang berjualan es kelapa muda, mengaku sudah berjualan di tempat tersebut sejak 3 bulan yang lalu. Menurut dia, berjualan di sekitar rusun Marunda memberikannya keuntungan sendiri.

"Namanya juga kalau siang itu panas, pasti banyak yang beli es kelapa muda soalnya segar," ujar Warto kepada Kompas.com, Rabu (7/5/2014).

Biasanya, kata Warto, ia membuka lapak sejak pukul 10.00 hingga pukul 18.00 WIB. Ia pun tidak begitu khawatir dengan razia PKL yang menghantuinya karena berjualan di area terlarang untuk PKL.

"Ya mau bagaimana lagi, takut sih kena razia, tapi kita kan juga butuh uang, kalau buka di dalam (rusun) juga banyak yang gulung tikar," ucapnya.

Pedagang lainnya, Yadi (35), yang berjualan karpet plastik menggunakan mobil, mengaku berjualan di sekitar rusun karena banyak penghuni atau warga sekitar yang datang untuk membeli karpetnya. "Ya kita semua di sini cari rezeki, kalau memang sudah kena razia ya pasrah aja," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Rumah Susun Wilayah 1 DKI Jakarta Maharyadi mengatakan, PKL yang berada di sekitar area rusun sudah dilarang berjualan oleh pihak pengelola karena telah disediakan lapak di tiap cluster.

"Sudah kita larang, cuma memang mereka yang bandel," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com