"Jangan berlebihan kalau lulus-lulusan. Lebih baik bersyukur saja," kata Lasro, kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Ia juga mengimbau pihak sekolah untuk tetap mengawasi siswanya. Tujuannya untuk menghindari adanya kejadian yang tidak diinginkan, seperti tawuran.
Dia juga mengimbau siswa agar tidak mudah terprovokasi oleh oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab. Dinas Pendidikan DKI, kata dia, telah mengirimkan surat kepada Polda Metro Jaya untuk ikut mengawasi jika ada siswa yang merayakan kelulusan dengan berlebihan.
Selain itu, untuk mengantisipasi adanya konvoi dan kumpul siswa, pengumuman kelulusan dilakukan melalui situs web resmi sekolah masing-masing.
"Kita sudah instruksikan ke Kapolda, Seksi Kecamatan, Suku Dinas, untuk mengawasi siswa-siswa. Jangan sampai merusak fasilitas publik atau ada tawuran," kata Lasro.
Di tingkat SMA/SMK/MA, ada sebanyak 81 siswa yang dinyatakan tidak lulus dari total 49.453 peserta UN. Mayoritas mereka tidak lulus ujian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Sementara itu, 99,84 persen peserta UN SMA di ibu kota lulus UN. Salah seorang siswa SMA Kolese Kanisius Jakarta Pusat, Ryan Aditya Moniaga, pun berhasil meraih nilai UN tertinggi nasional program IPA dengan perolehan nilai 58,05.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.