Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dulu Memang Banyak yang Jual dan Pakai Narkoba di Stadium"

Kompas.com - 20/05/2014, 13:16 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang pegawai yang bekerja di Stadium, sebuah diskotek yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk, Tamansari, Jakarta Barat, mengakui, perdagangan dan pemakaian narkoba memang sebelumnya sering kali terjadi di dalam diskotek. Namun, menurut dia, dalam sebulan terakhir, hal tersebut sudah tidak terjadi lagi.

"Iya, memang dulu di sini banyak yang jual dan pakai barang (narkoba) itu. Bisa dari orang dalam, bisa juga dari orang luar," ujar seorang sumber yang tidak ingin disebut namanya, kepada Kompas.com, Selasa (20/5/2014).

Dia menceritakan, beberapa waktu lalu, masih terdapat pegawai di Stadium yang kedapatan menjual barang jenis narkotika. Hal tersebut juga diketahui oleh manajemen dan pemilik tempat hiburan tersebut.

"Kadang ada saja petugas yang bandel, jual 'barang' (narkoba). Padahal sudah pernah dilarang," ujarnya.

Sekitar satu bulan yang lalu, kata dia, pernah terjadi penangkapan terhadap seorang pengedar narkoba di Stadium. Sejak saat itu, peredaran narkoba di diskotek tersebut sudah tidak lagi terjadi.

Dia juga sempat menunjukkan kepada Kompas.com secarik kertas yang di dalamnya tertulis perjanjian antara karyawan dan pemilik usaha. Perjanjian tersebut melarang setiap pegawai mengedarkan ataupun menggunakan narkoba. "Sanksinya cukup tegas. Kalau ketahuan, kita bawa ke polisi," ujarnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah lama mengincar diskotek Stadium untuk mencabut izin usaha mereka. Pemprov DKI menilai, tempat hiburan malam tersebut merupakan salah satu tempat peredaran narkoba di Jakarta.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI mengatakan telah melayangkan dua kali surat teguran kepada pengelola diskotek. Pada Senin (19/5/2014), Pemprov DKI, melalui Disparbud DKI, mencabut izin usaha diskotek Stadium. Hal tersebut dilakukan menyusul kematian salah satu anggota polisi akibat overdosis di tempat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com