Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Alasan Halte Transjakarta Tanpa Tangga dan Berkelok-kelok?

Kompas.com - 27/05/2014, 17:51 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ada alasan akses halte transjakarta dibuat tanpa tangga dan menggunakan ramp berkelok-kelok meskipun hal itu dinilai tidak efektif karena hanya membuat pengguna bus transjakarta berjalan memutar-mutar hanya untuk menaiki halte.

Menurut Direktur Institute Transportation for Development Policy (ITDP) Indonesia Yoga Adiwinarto, penggunaan ramp dimaksudkan agar halte lebih mudah diakses oleh penumpang transjakarta yang menggunakan kursi roda. Sebab, dengan menggunakan ramp, jalur akan lebih landai.

"Penggunaan ramp dimaksudkan agar jalur lebih landai sehingga halte lebih mudah diakses oleh pengguna kursi roda," kata Yoga kepada Kompas.com, Selasa (27/5/2014).

Yoga mengakui, secara umum, penggunaan tangga jauh lebih efektif ketimbang ramp. Terlebih lagi, kata dia, hampir 95 persen pengguna tranjakarta adalah orang yang tidak menggunakan kursi roda.

Namun, lanjutnya, aspek untuk memperhatikan pengguna kursi roda tetap harus diperhatikan. Karena itulah, Yoga mengungkapkan bahwa ITDP telah merancang akses halte yang dilengkapi dengan ramp dan tangga sekaligus.

"Jadi, misal ada sebuah jembatan. Untuk yang datang dari arah utara pakai tangga, yang dari arah selatan nanti pakai ramp. Jadi bervariasi. Ramp-nya ada, tangganya ada," ujar Yoga.

"Karena tangga harus tetap ada untuk mempercepat akses bagi penumpang biasa (bukan disabilitas) agar tidak muter-muter," katanya lagi.

Saat ini, jalur untuk menaiki halte transjakarta hanya menggunakan ramp. Hal ini membuat jalur menjadi lebih panjang dan cenderung berkelok-kelok karena kemiringan ramp yang digunakan adalah 1:7 dari tinggi tangga. Artinya, untuk mencapai ketinggian satu meter tangga, jarak mendatar yang dibutuhkan adalah tujuh meter ramp.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com